GridHEALTH.id - Karena kondisi dan keadaan yang semakin memperhatinkan di Papua, pemerintah derah kini meminta bantuan pusat untuk mengatasi pandemi Covid-19 di Papua.
Sebab kondisinya semakin mempritatinkan dan mencekam.
Setiap bantuan datang dari pemerintah pusat atau daerah untuk masyarakat, selalu dijarah oleh KKB Papua.
Jadi kini pemerintah daerah dipusingkan oleh dia masalah besar di Papua.
Pertama, masalah dengan KKB Papua sejak 2018 yang hingga sekarang belum renda.
Kedua, munculnya pandemi Covuid-19 yang juga menyerang masyarakt Papua tanpa pilih kasih.
Mirisnya ulah KKB Papua yang katanya membela rakyat Papua justru semakin memperburuk kondisi kesehatan masyarakat.
Baca Juga: Infeksi Nifas, Risiko Pasca Melahirkan yang Perlu Diketahui Ibu Hamil
Bagaimana tidak, segala bantuan pemerintah untuk rakyat dalam masa pandemi Covid-19 mereka jarah.
Karenanya, kini pandemi Covid-19 di Papua mulai mengkhawatirkan.
Mengenai masalah ini Juru bicara Satuan Tugas Covid-19 Provinsi Papua Barat, dr Arnold Tiniap meminta bantuan pemerintah pusat.
Ia meminta pemerintah menyiapkan rumah sakit lapangan serta menambah tenaga medis.
"Kita saat ini sudah harus menyiapkan rumah sakit lapangan," ujar Tiniap, saat dihubungi TribunPapuaBarat.com, Minggu (18/7/2021).
Baca Juga: 17 Tanaman Obat yang Baiknya Ada di Pekarangan Sebagai Apotek Hidup juga Penghias
"Yang paling penting juga adalah kita butuh tenaga tambahan, untuk melayani pasien jika sewaktu-waktu terjadi peningkatan," jelasnya.
Ia mengajukan permintaan ini setelah semakin banyak tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19.
"Dua hal ini memang sudah harus dipikirkan, untuk segera menambah di masing-masing daerah," katanya.
Baca Juga: 5 Panduan Pola Makan Sehat Untuk Warga Lansia Penyandang Diabetes
Menurut Tiniap, apapun keputusan pemerintah selama dua pekan ke depan, dua permintaan tersebut harus segera dipenuhi.
"Kita di Papua Barat saat ini tren kasusnya mulai menanjak, sehingga sudah harus terpikir ke sana (rumah sakit lapangan)," jelas Tiniap.
Data Satgas Covid-19 hari Minggu 18/7/2021 kemarin menyebutkan jumlah kasus reaktif di Provinsi Papua Barat mencapai 4040 orang.(*)
Baca Juga: Kasus Covid-19 Belum Terkendali, Epidemiolog: 'Ada Varian Asli Indonesia yang Tidak Ditemukan Dunia'
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar