GridHEALTH.id - Salah satu komplikasi diabetes yang mematikan adalah ketoasidosis diabetik.
Diketahui ketoasidosis diabetik ditandai dengan tingginya kadar keton di dalam tubuh.
Keton sendiri adalah asam yang dihasilkan ketika tubuh mulai membakar lemak untuk menghasilkan energi, bukannya karbohidrat (atau glukosa).
Ketoasidosis diabetik muncul karena tubuh penyandang diabetes tidak menghasilkan insulin yang cukup untuk membuat sel tubuh menyerap glukosa (sumber energi utama).
Jika tidak ditangani, keton yang dihasilkan berlebihan akan menumpuk di dalam darah dan bisa menyebabkan koma diabetes hingga kematian.
Untuk mengatasi ketoasidosis diabetik, biasanya penyandang diabetes diobati dengan pemberian cairan, elektrolit seperti natrium, kalium dan klorida, serta insulin.
Namun yang mengejutkan, komplikasi justru bisa terjadi saat pengobatan ketoasidosis diabetik tersebut.
Dilansir dari mayoclinic.org (11/11/2020), berikut komplikasi yang bisa terjadi saat pengobatan ketoasidosis diabetik:
1. Gula darah rendah (hipoglikemia)
Insulin membuat glukosa bisa masuk ke sel, menyebabkan kadar gula darah turun.
Namun jika kadar gula darah turun terlalu cepat, penyandnag diabetes bisa mengembangkan gula darah rendah.
2. Kalium rendah (hipokalemia)
Cairan dan insulin yang digunakan untuk mengobati ketoasidosis diabetik dapat menyebabkan kadar kalium penyandang diabetes turun terlalu rendah.
Tingkat kalium yang rendah dapat mengganggu aktivitas jantung, otot, dan saraf.
Untuk menghindari hal ini, elektrolit, termasuk kalium biasanya diberikan bersamaan dengan penggantian cairan sebagai bagian dari pengobatan ketoasidosis diabetikum.
Baca Juga: Gejala Ketoasidosis Diabetik, Komplikasi Diabetes yang Sering Menyebabkan Koma
3. Pembengkakan di otak (edema serebral)
Menyesuaikan kadar gula darah terlalu cepat dapat menghasilkan pembengkakan di otak penyandang diabetes.
Komplikasi ini tampaknya lebih sering terjadi pada anak-anak, terutama mereka yang baru didiagnosis diabetes.
Meski komplikasi terjadi dari pengobatan, namun jiika Jika ketoasidosis diabetik ini tidak diobati pun dapat berisiko jauh lebih besar.
Ketoasidosis diabetik yang tidak diobati dapat menyebabkan hilangnya kesadaran dan, pada akhirnya, kematian.
Karenanya penting bagi penyandang diabetes yang mengalaminya melibatkan dokter dalam mengobati ketoasidosis diabetik.(*)
Baca Juga: 5 Olahraga untuk Penyandang Diabetes Lansia Agar Sehat dan Bugar
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Mayoclinic.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar