GridHEALTH.id - Belakangan ini, berita kematian kerap kali berkumandang di berbagai penjuru Tanah Air.
Terlepas dari pandemi Covid-19 yag melanda dunia, berbagai penyakit tengah menyerang jutaan orang. Misalnya kasus demam berdarah dengue (DBD) juga ikut meningkat akhir-akhir ini.
Baca Juga: Juli 2021 Indonesia Jadi Negara Tertinggi ke 2 Jumlah Kematian Karena Covid-19
Akibat berita kematian yang datang silih berganti, pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur melarang pengurus masjid menyiarkan berita tersebut menggunakan pengeras suara di masjid.
Baca Juga: Anak Sembuh dari Covid-19, Segera Berikan Imunisasi Rutin dan Imunisasi Kejar
Usut punya usut, larangan pengumuman berita kematian tersebut guna membuat masyarakat tetap tenang dan tidak panik.
Bahkan, kabarnya, tak sedikit warga Pamekasan yang ikut sakit mendapat tekanan batin lantaran berita kematian tersebut.
Tak dapat dipungkrii, kepanikan dan kekhawatiran dapat menyebabkan berbagi penyakit kronis.
Saat panik, tubuh akan mengalami tekanan dan melepaskan hormon stres yang disebut kortisol.
Berdasarkan laman WebMD, jika kadar hormon kortisol ini meningkat, dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang cepat, kulit yang mudah memar, kelemahan otot, diabetes, dan banyak masalah kesehatan lainnya.
Selain itu, panik atau stres juga dapat menurunkan limfosit tubuh atau sel darah putih yang membantu melawan infeksi.
Semakin rendah tingkat limfosit, semakin berisiko terkena virus, termasuk flu dan pilek biasa.
Dilansir dari Cleveland Clinic, tingkat panik atau stres yang tinggi juga dapat menyebabkan depresi dan kecemasan, bahkan bisa mengarah ke tingkat peradangan yang lebih tinggi.
Dalam jangka panjang, tingkat peradangan yang tinggi mengarah ke sistem kekebalan tubuhyang terlalu banyak bekerja dan lelah yang tidak dapat melindungi tubuh dengan baik.
Baca Juga: Tips Berjemur dari Kemenkes Agar Optimal Mendapat Vitamin D
Untuk menjaga imun masyarakat, Ketua DPRD Kabupaten Pamekasan Fathor Rohman meminta agar berita kematian tersebut disebarluaskan menggunakan handphone atau melalui pesan singkat ucapan bela sungkawa. (*)
View this post on Instagram
#hadapicorona
Source | : | WebMD,Clevel and Clinic |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar