Terlepas dari itu, Kepala Ilmuwan WHO Dr Soumya Swaminathan varian Delta Plus lebih berbahaya dibandingkan varian Delta.
Baca Juga: PPKM Berlevel Membuat Epidemiologi UI Ahli Khawatir Kasus Covid-19 Naik Lagi
Baca Juga: Usai Ditelepon Jokowi, Menkes Budi: Obat-obatan Covid-19 Bisa Masuk ke Pasar Indonesia Awal Agustus
"Disebut plus karena memiliki mutasi lain, yang juga terlihat pada varian Beta dan Gamma, yang berpotensi juga berdampak pada pembunuhan antibodi virus," tulsi Soumya dalam Twitter WHO. (*)
View this post on Instagram
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com,hindustan times |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar