Terlepas dari itu, menurut peneliti dari Speech and Hearing Bioscience and Technology di Harvard University, peradangan Covid-19 menyebabkan otot-otot di seluruh sistem gerak menjadi terlalu terikat, menghasilkan gerakan yang kurang kompleks.
"Bayangkan subsistem bicara ini seolah-olah mereka adalah pergelangan tangan dan jari seorang pianis yang terampil; biasanya, gerakannya independen dan sangat kompleks," kata Thomas Qutieri, anggota staf senior di laboratorium Human Health and Performance Systems Group.
Jika sistem tersebut memengaruhi sistem pernapasan, hal ini dapat mengurangi gerakan pernapasan dan laring, sehingga seseorang dimungkinkan kemampuan berbicara akan berkurang bahkan menghilang.
Untuk lebih pastinya, anak yang positif Covid-19 dan mengalami gejala berat kehilangan kemampuan bicara dan gerak wajib dibawa ke dokter guna segera mendapat pertolongan medis. (*)
View this post on Instagram
#hadapicorona
Source | : | Mayo Clinic,WHO |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar