Hal ini menyebabkan produksi bahan kimia yang disebut keton, yang dapat menjadi racun pada tingkat tinggi. Penumpukan bahan kimia ini menyebabkan DKA, di mana tubuh menjadi asam.
DKA lebih sering terjadi pada anak-anak dengan diagnosis diabetes tipe 1 yang salah, dan karena itu tertunda.
Satu penyelidikan tahun 2018 oleh Diabetes UK menemukan bahwa di antara 335 anak di bawah usia 17 tahun dengan diabetes tipe 1 onset baru, diagnosis awal salah pada lebih dari 16% kasus.
Tanpa pengobatan, diabetes tipe 2 tampaknya berkembang lebih cepat pada orang muda daripada pada orang dewasa.
Orang yang lebih muda juga tampaknya memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi, seperti penyakit ginjal dan mata, di awal kehidupan.
Ada juga risiko tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol tinggi yang lebih besar, yang meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit pembuluh darah.
Baca Juga: 5 Hal yang Dapat Dilakukan Vagina, Luar Biasa di Luar Perkiraan!
Baca Juga: Bau Mulut, Salah Satu Tanda Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
Diabetes tipe 2 pada anak-anak sering terjadi dengan obesitas, yang dapat berkontribusi pada risiko yang lebih tinggi ini. Obesitas mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin, yang menyebabkan kadar gula darah abnormal.
Karena itu, deteksi dini diabetes tipe 2 dan perhatian untuk mengelola kelebihan berat badan dan obesitas pada orang muda sangat penting. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | WHO,Diabetes UK |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar