GridHEALTH.id - Belum usai Varian Delta kita perangi bersama, kini kita semua sudah dibuat khawatir oleh varian baru yang diberinama Varian Lambda.
Varian Delta saja menurut peneliti yang menjadi penyebab glombang baru pandemi Covid-19 di berbagai negara, seperti di India yang terkena tsunami Covid-19.
Bagaimana dengan Varian Lambda?
Varian Lambda muncul dan teridentifikasi pertama kali di Peru Desember lalu.
Kasus pertama akibat varian Lambda di AS dilaporkan di Texas bulan lalu.
Menurut angka yang dibagikan dalam inisiatif berbagi data independen GISAID, Varian Lambda ini sudah membuat 1.060 orang yang terinfeksi varian Lambda di Amerika.
Meskipun jumlah itu tidak seberapa dibandingkan dengan jumlah orang yang terinfeksi varian Delta.
Tapi banyakara ahli penyakit menular mengatakan, Varian Lambda perlu dipantau dengan cermat.
Mengenai Varian Lambda ini, WHO mengklasifikasikannya sebagai 'varian perhatian'.
Sedangkan Varian Delta diklasifikasikan sebagai 'varian khusus'.
"Saya pikir setiap kali suatu varian terdeteksi dan menunjukkan kemampuan untuk menyebar dengan cepat dalam populasi, kita harus khawatir," kata Profesor Gregory Poland, direktur Kelompok Penelitian Vaksin di Klinik Walikota, sebuah pusat penelitian kesehatan non-pemerintah. di Minnesota, kepada CNN.
"Setiap hari ada strain baru. Pertanyaannya, apakah mutasi-mutasi ini akan menciptakan keuntungan baru bagi virus, atau akankah keuntungan itu menjadi kerugian bagi manusia? Jawabannya dengan Lambda adalah ya," katanya.
Karenanya banyak aspek Lambda yang perlu dipelajari para ilmuwan.
Baca Juga: Klarifikasi Berita Anak Sekolah Kena Suntik Vaksin Kosong, Pelaku Sesenggukan Minta Maaf
Varian Lambda tidak semenyeramkan Delta memang benar, tetapi studi awal menunjukkan bahwa ia memiliki mutasi untuk menyebar lebih cepat daripada virus corona asli.
"Lambda memiliki mutasi yang menjadi perhatian, tetapi masih tidak umum di AS meskipun hadir selama beberapa bulan," kata Dr. Preeti Malani, profesor penyakit menular di University of Michigan.
"Sulit untuk mengetahui dengan pasti seberapa cepat Lambda menyebar dan seberapa efektif vaksin melawan jenis ini. Sejauh ini, tampaknya Lambda menyebar lebih cepat daripada galur asli SARS-CoV-2 ," mirip dengan Delta dan galur lainnya, kata Dr. Malani, pakar dari Infectious Diseases Society of America.
Baca Juga: Klarifikasi Berita Anak Sekolah Kena Suntik Vaksin Kosong, Pelaku Sesenggukan Minta Maaf
Untuk pencegahannya, "Untungnya, penelitian menunjukkan bahwa vaksin saat ini masih bersifat protektif terhadap Varian Lambda," jelasnya.
"Satu hal yang kami pelajari selama pandemi adalah bahwa segala sesuatunya dapat berubah dengan sangat cepat, sehingga mengendalikan penyebaran Covid-19 pada umumnya akan membantu mengelola Lambda," imbuhnya.
"Selama SARS-CoV-2 tidak terkendali, kita akan melihat banyak strain lain muncul," katanya lagi.
"Satu-satunya cara adalah memperluas vaksinasi untuk mencegah penyebaran penyakit dan mencegah SARS-CoV-2 bermutasi lebih jauh. Ini adalah perlombaan antara vaksinasi dan pengembangan varian baru," kata Dr Malani.(*)
Baca Juga: Ingin Bulu Mata Panjang? Coba 5 Pengobatan Rumahan Cara Alami Ini
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar