GridHEALTH.id - Sebuah varian mungkin lebih atau kurang berbahaya daripada strain lain tergantung pada mutasi dalam kode genetiknya.
Mutasi dapat memengaruhi atribut seperti seberapa menularnya suatu varian virus, bagaimana ia berinteraksi dengan sistem kekebalan, atau tingkat keparahan gejala yang dipicunya.
Dengan varian Delta yang membentuk lebih dari 93% kasus Covid-19 di seluruh dunia mulai akhir Mei 2021, muncul pertanyaan tentang bagaimana tetap terlindungi dari bentuk virus SARS-CoV-2 yang terus berkembang.
Para peneliti di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang bekerja untuk mencari tahu seberapa efektif semua jenis vaksin Covid-19 yang saat ini diizinkan untuk penggunaan darurat di seluruh dunia dalam mencegah infeksi dari varian dalam kondisi "dunia nyata" di mana distribusi dan frekuensi varian terus berubah.
Beberapa studi pendahuluan menunjukkan bahwa vaksin-vaksin itu masih efektif dalam mencegah infeksi serius dan kematian terkait Covid-19.
Namun sampai saat ini belum ada vaksin yang sempurna, dan itu artinya kemungkinan tetap bisa terinfeksi Covid-19 pada mereka yang sudah divaksinasi bisa terjadi.
Baca Juga: Distribusi Vaksin Covid-19 Tidak Merata, WHO Serukan Moratorium Suntikan Booster
Baca Juga: Ingin Bulu Mata Panjang? Coba 5 Pengobatan Rumahan Cara Alami Ini
Orang dewasa yang lebih tua dan mereka yang memiliki kondisi imunokompromis mungkin berisiko lebih tinggi mengalami infeksi yang disebut infeksi terobosan (breakthrough infection) ini.
Source | : | Medical News Today,Center for Disease Control and Prevention |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar