1. Brokoli
Brokoli mentah hanya mengandung 31 kalori, 6 gram karbohidrat, dan 0,3 gram lemak.
Brokoli kaya serat, protein, vitamin C, kalium, dan vitamin dan mineral lainnya.
Namun, penelitian telah menemukan bahwa mengonsumsi terlalu banyak brokoli dan sayuran cruciferous lainnya (cruciferous berarti "bantalan silang", dan termasuk sayuran seperti kangkung, kembang kol, kubis, dan kubis Brussel), dapat menyebabkan iritasi usus atau membuat kembung.
Makan brokoli yang terlalu banyak dan kerabat silangnya memiliki efek negatif pada orang yang mengonsumsi obat jantung, pengencer darah karena kandungan vitamin K yang tinggi.
2. Salmon
Salmon adalah sumber protein tanpa lemak dan asam lemak omega-3 yang baik untuk mengurangi peradangan.
Satu porsi salmon 3 ons memenuhi hampir 30% dari kebutuhan protein harian orang dewasa.
Sementara salmon adalah pilihan utama bagi banyak individu sadar kesehatan, konsumsi berlebihan dari omega-3 dapat berdampak negatif pada trombosit.
Selain itu, penelitian menemukan bahwa makan terlalu banyak ikan, termasuk salmon, dapat meningkatkan kadar merkuri dalam darah.
Berlawanan dengan salmon liar, salmon yang dibudidayakan ternyata memiliki hampir dua kali lipat jumlah lemak dan kalori.
Penelitian terbaru juga menemukan, salmon yang dibudidayakan dapat memiliki kaitan dengan obesitas dengan jumlah polutan dan bahan kimia yang dapat ditemukan di perairan pertanian.
Baca Juga: Hikmah Pasca Covid-19, Lebih Banyak Orang Akan Memilih Makanan Sehat
Source | : | Brightside.me,Who.int |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar