GridHEALTH.id - Sebagian orang Indonesia pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah anyang-anyangan.
Anyang-anyangan adalah gangguan saat buang air kecil, seperti buang air kecil hanya bisa sedikit-sedikit dan tidak sampai tuntas.
Baca Juga: Mengatasi Anyang-anyangan, Cukup Banyak Minum dan Istirahat
Namun tahukah, anyang-anyangan pada ibu hamil bisa menyebabkan tanda penyakit infeksi.
Berdasarkan laman resmi Rumah Sakit Pondok Indah, anyang-anyangan pada ibu hamil terjadi akibat perubahan fisiologis pada tubuh ibu hamil.
Proses ini dapat terjadi karena beberapa faktor, antara lain perubahan hormonal dan desakan rahim yang membesar di rongga panggul pada kandung kemih.
Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), jika anyang-anyangan pada ibu hamil disertai dengan rasa nyeri saat buang air kecil, maka hampir bisa dipastikan bahwa itu merupakan tanda infeksi saluran kemih.
Adapun anyang-anyangan pada ibu hamil yang menjadi tanda infeksi saluran kemih, yaitu:
- Sering buang air kecil
- Kandung kemih merasa penuh
- Tidak bisa menahan rasa ingin buang air kecil
- Nyeri saat buang air kecil
- Nyeri terasa pada bagian panggul
- Urine berbau menyengat
- Urine berwara keruh.
Baca Juga: Ketahui Gejala Serangan Jantung Pada Penyandang Diabetes, Ini Tanda-tandanya
Selain itu, beberapa ibu hamil yang mengalami anyang-anyangan dapat mengalami demam disertai mual dan muntah.
Gejala anyang-anyangan biasanya memberat pada malam hari.
Hal ini sangat mengganggu dan menyebabkan kelelahan pada ibu hamil karena sering terbangun malam hari untuk berkemih.
Sementara itu, dr. Hery Tiera, Sp.U, Dokter Spesialis Bedah Urologi RS Pondok Indah IVF Centre memberikan saran 3 cara untuk mengurangi anyang-anyangan pada ibu hamil.
1. Kurangi konsumsi minuman yang bersifat diuretik
Minuman bersifat diuretik seperti teh dan kopi dapat merangsang ibu hamil untuk berkemih atau buang air kecil.
2. Jangan kurangi minum air putih
Tetap minum sewajarnya sesuai kebutuhan harian normal (minimal 2 liter air putih sehari).
Ingat, mengurangi minum tidak akan menghilangkan gejala anyang-anyangan, bahkan bisa mengakibatkan dehidrasi yang membahayakan bagi ibu hamil dan janin.
Baca Juga: Miliki Riwayat Hepatitis, Jerinx Divaksin Covid-19, Ini yang Dirasakannya Setelah Disuntik
3. Memperbaiki posisi saat berkemih
Pada posisi berkemih normal, baik duduk maupun jongkok, seringkali urine yang dikeluarkan tidak maksimal sehingga menyebabkan sensasi untuk berkemih terus-menerus.
Posisi urinasi jika mengalami anyang-anyangan sebaiknya berkemih dengan posisi sedikit menungging ke depan untuk membantu pengosongan urine pada kandung kemih yang lebih maksimal.
Namun, jika anyang-anyangan pada ibu hamil yang menjadi tanda infeksi saluran kemih terjadi secara serius, dapat berakibat fatal bagi janin dalam kandungan.
Baca Juga: Manfaat Rutin Minum Air Rebusan Daun Jambu Biji, Kolestrol Tinggi Kandas
Apabila tidak teratasi, infeksi dapat menyebar ke saluran reproduksi hingga ke rahim yang meningkatkan risiko terjadinya ketuban pecah dini, persalinan prematur, bahkan keguguran.
Untuk itu, jangan sepelekan anyang-anyangan pada ibu hamil yang dapat memicu timbulkan infeksi saluran kemih. (*)
View this post on Instagram
#hadapicorona #berantasstunting
Source | : | CDC,Rspondokindah.co.id |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar