GridHEALTH.id - Vaksinasi Covid-19 pada lansia termasuk pelaksanaan vaksinasi tahap II.
Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan Trisa Wahjuni Putri, mengatakan vaksinasi Covid-19 massal untuk lansia akan berlangsung selama 4 bulan.
"Target vaksinasi lansia tiap hari ditargetkan 1000. Ini (vaksinasi massal) dimulai hari Senin tanggal 1 Maret 2021," kata Trisa.
Pemerintah menargetkan, 21,5 juta orang lansia akan menerima vaksin Covid-19 Coronavac dengan interval waktu 28 hari.
Dalam pelaksanaan vaksinasi pada kelompok lansia ini terdapat prosedur berbeda dan spesifik dalam melakukan vaksinasi.
Selain interval penyuntikan, ada tahapan lain yang diberlakukan, yakni memeriksa tekanan darah dan suhu, sama dengan kategori lain, yaitu suhunya mesti 37,5 derajat celcius ke bawah dan tekanan darahnya tidak boleh lebih dari 180/110 mmHg.
Kemudian, melansir Tribunnews.com (8/3/2021), ditambah dengan wawancara sebelum dilakukan penyuntikan kepada lansia, sebagai wujud kehati-hatian.
Baca Juga: Jerawat di Punggung Ganggu Aktivitas? Segera Atasi dengan 5 Cara Sederhana Ini
Dalam wawancara calon penerima vaksinasi diharapkan memberikan keterangan sesuai dengan kondisi sebenarnya, agar efek vaksin yang maksimal dan memperkecil risiko terjadinya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KIPI yang serius.
Diketahui ada dua lansia di Indonesia paling tua yang mendapatkan vaksinasi Covid-19 program pemerintah ini.
Dua lansia tersebut usianya 99 tahun.
Satu berasal dari Bandung, dan satunya dari Jakarta.
Lansia dari Bandung, lansia pria bernama Eddy Yoshawirja. Sedangkan dari Jakarta, lansia perempuan bernama Siti Rumende Harahap.
Eddy Yoshawirja amenerima suntikan vaksinasi COVID-19 di RS Santo Borromeus, Bandung, pada awal Maret 2021.
Baca Juga: Jangan Asal Ikut-ikutan Tingkatkan Imunitas dengan Suplemen Vitamin, Herbal Sekalipun Berbahaya
Keputusan Eddy untuk vaksinasi tak lepas dari dukungan keluarganya. Sang anak, Benny Bernadus, mengatakan setelah berdiskusi mengenai pemberian vaksin, mereka sekeluarga sepakat agar bapak Eddy divaksin Covid-19.
"Vaksin COVID-19 ini sangat menolong. Vaksin adalah penyelamat ayah saya saat terkena COVID-19," kata Benny saat hadir mendampingi Eddy Yoshawirja secara virtual dalam Forum Diskusi yang diselenggarakan KPCPEN, Jumat (13/8/2021), dikutip dari detikHealth (17/8/2021).
Saat itu Benny pun bercerita, selang beberapalama setelah snag ayah mendapat suntik vaksin Covid-19, Eddy terkonfirmasi positif.
Baca Juga: Jangan Asal Ikut-ikutan Tingkatkan Imunitas dengan Suplemen Vitamin, Herbal Sekalipun Berbahaya
Setelah ditelusuri, ia ternyata tertular dari salah satu perawatnya.
Sang anak mengatakan perawat tidak tahu dirinya sudah terinfeksi Corona, hingga akhirnya menularkan virus tersebut pada Eddy.
"Kebetulan ada dokter yang setiap dua bulan sekali datang ke rumah, lalu melihat kondisi ayah saya kurang sehat dan batuk," paparnya menceritakan kronologis ayahnya dicurigai dan diketahui terpapar Covid-19.
Eddy juga sempat diinfus selama dua hari setelah terinfeksi virus Corona dan sempat dibantu oksigen.
Beruntung rata-rata saturasi oksigen selama dirawat tidak kurang dari 90.
Setelah dua pekan menjalani isolasi mandiri, menurut Benny ayahnya mulai menunjukkan kondisi kesehatan yang semakin membaik.
Baca Juga: Bantu Tingkatkan Kesuburan Wanita, Minum Jus Jeruk Bali Setiap Hari
"22 Juni 2021 kena, 25 Juni cek antibodi sudah 182,5 ini 4 kali dari normal. Jadi vaksinnya efektif," ungkap Benny.
Selain Eddy, lansia lain yang juga telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 adalah Siti Rumende Harahap.
Perempuan kelahiran Pahae, Tapanuli Utara, 24 November 1921 itu mendapatkan suntikan pertama vaksin corona di usianya yang ke-99 tahun.
Siti Rumende divaksin di Puskesmas Cilandak, Jakarta Selatan.
Kepala Puskesmas Cilandak dr Maryati mengatakan, Siti Rumende divaksin pada 26 Februari silam.
Baca Juga: 5 Khasiat Dahsyat Kemuning Untuk Kesehatan Jika Dikonsumsi Seperti Ini
"Beliau (Siti Rumende) itu divaksin sudah dari tanggal 26 Februari 2021," kata Maryati kepada TribunJakarta.com, Minggu (7/3/2021).
Tahun ini Siti Rumende genap berumur 100 tahun.
Sama seperti lansia lainnya, Siti Rumende juga mendaftar di link Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI untuk bisa mendapat vaksin Covid-19.
Ia kemudian diantar dan ditemani oleh anaknya, Arnold Harahap saat vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Cilandak.
Arnold diketahui merupakan dokter spesialis penyakit dalam yang bekerja di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan.
Setelah melakukan pendaftaran ulang, Siti Rumende dicek kondisi kesehatannya oleh petugas puskesmas.
Hingga akhirnya Siti menerima suntikan vaksin Sinovac di lengan kirinya.
Baca Juga: Ketahui Berbagai Gejala Endometritis Postpartum, Infeksi yang Dialami Wanita Pasca Melahirkan
"Kami untuk detailnya pasti ada wawancara. Kalau sudah lewat screening, artinya sudah lolos (pemeriksaan)," tutur Maryati.
Maryati menjelaskan, Siti Rumende juga tidak diperkenankan langsung pulang setelah vaksinasi.
Ia diminta untuk menunggu selama 30 menit di ruang observasi guna mengetahui gejala-gejala yang muncul seusai divaksin.
"Nggak ada gejala, kalau dia sudah boleh pulang berarti nggak ada gejala," ujar Maryati.
Sementara itu dalam wawancara dengan Kemenkes, Siti Rumende mengaku tak merasakan keluhan apapun setelah suntikan vaksin.
Ia pun mengajak lansia lain yang memiliki penyakit bawaan yang terkontrol agar segera mengikuti vaksinasi.
"Saya sangat percaya bahwa vaksin yang digunakan telah melalui penelitian dan uji klinik terlebih dulu sebelum mendapat izin penggunaan di Indonesia," kata Siti.(*)
Baca Juga: Dead Butt Syndrome, Sindrom Kebanyakan Duduk Bisa Berujung Kecacatan
Source | : | Detik - lansia,Tribunnews - lansia |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar