GridHEALTH.id - Sebagian orangtua sudah tidak kaget jika sang anak mengalami batuk pilek.
Pasalnya, batuk pilek menjadi salah satu penyakit infeksi langganan pada bayi hingga anak-anak.
Baca Juga: Anak Alami Batuk Pilek Boleh Dapat Vaksin saat Imunisasi Dasar, Benarkah?
Namun berbeda dengan para orangtua baru yang belum berpengalaman merawat bayi baru lahir atau baru pertama kali memiliki anak.
Beberapa di antara orangtua baru ini mengaku panik saat sang bayi mengalami batuk pilek.
Dilansir dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia, batuk pilek dikenal dengan istilah medis common cold.
IDAI menyebut, batuk pilek bukanlah penyakit, tetapi merupakan gejala penyakit.
Kebanyakan batuk pilek hanyalah gangguan umum. Tetapi penting untuk menganggap serius tanda dan gejala batuk pilek pada bayi.
Melansir laman Mayo Clinic, gejala batuk pilek pada bayi biasanya, seperti hidung tersumbat atau meler, keluarnya cairan dari hidung yang awalnya bening, tetapi mungkin menebal dan berubah menjadi kuning atau hijau.
Baca Juga: 9 Tips Aman dan Sehat Menggunakan Kosmetik Selama Pandemi Covid-19
Selain itu, beberapa bayi yang mengalami batuk pilek akan mengalami demam, bersin, batuk, nafsu makan berkurang, rewel atau lekas marah, sulit tidur, atau kesulitan menyusui atau minum karena hidung tersumbat.
Batuk pilek pada bayi tanpa komplikasi, biasanya akan sembuh dalam 10 hingga 14 hari.
Jika gejala tidak membaik atau makin memburuk, inilah saatnya untuk diajak ke dokter.
Bayi usia kurang dari 3 bulan
Jika bayi berusia kurang dari 3 bulan, segera hubungi dokter di awal penyakit.
Pada bayi baru lahir, sangat penting untuk memastikan bahwa penyakit yang lebih serius tidak ada, terutama jika bayi mengalami demam.
Baca Juga: Jarang Disadari, Ternyata 11 Hal Ini Bisa Menjadi Pemicu Migrain
Bayi usia 3 bulan lebih
Jika bayi berusia 3 bulan atau lebih, hubungi dokter jika bayi mengalami:
- Popok tidak terlihat sering basah seperti biasanya
- Suhu badan lebih tinggi dari 100,4 F (38 C)
- Tampaknya mengalami sakit telinga atau sangat mudah rewel
- Mata merah atau mengeluarkan cairan mata kuning atau kehijauan
- Mengalami kesulitan bernapas atau mengi
- Batuk terus-menerus
- Memiliki cairan hidung yang kental dan berwarna hijau selama beberapa hari
- Memiliki tanda atau gejala lain yang mengkhawatirkan, seperti tangisan yang tidak biasa atau mengkhawatirkan atau tidak bangun untuk makan. (*)
Baca Juga: Tidak Merasakan Efek Samping Setelah Disuntik Vaksin Covid-19, Kok Bisa?
View this post on Instagram
#hadapicorona #berantasstunting
Source | : | Mayo Clinic,idai.or.id |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar