Dilansir dari laman WebMD (9/4/2021) dalam artikel berjudul "What is Crystal Meth And Why Is It So Addictive?" disebutkan bahwa sabu merupakan narkoba yang tergolong obat stimulan jenis metamfetamin yang satu derivat turunan dengan amfetamin yang terkandung dalam pil ekstasi.
Menurut Deni Carise, PhD, kepala petugas sains di Pusat Pemulihan Amerika dan asisten profesor di Fakultas Kedokteran Perelman Universitas Pennsylvania, sabu dapat meningkatkan pelepasan neurotransmitter yang disebut dopamin, yang menyebabkan peningkatan zat kimia ini di otak.
Dopamin dikaitkan dengan fungsi motorik, motivasi, penghargaan, dan pusat kesenangan otak.
"Met kristal (sabu) menyebabkan suasana hati yang meningkat atau euforia yang jauh lebih kuat daripada kokain," kata Carise.
“Mengalami tingkat dopamin yang tidak wajar inilah yang menyebabkan keinginan yang kuat untuk terus menggunakan obat tersebut," lanjutnya.
Bahkan efek kecanduan ini bisa terjadi meski seseorang mengonsumsi sabu dengan jumlah yang sangat sedikit.
Karenanya penting bagi masyarakat untuk tidak megonsumsi barang haram tersebut walau dalam jumlah yang sedikit.(*)
Baca Juga: Polisi Tangkap Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Karena Sabu, Ternyata Ini Ciri Khas Pengguna Narkoba
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com,WebMD |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar