GridHEALTH.id - Bukan mengada-ngada, ini faktanya. Ilmuan telah sukses menghidupkan zombie rotifera yang telah membeku setidaknya sejak akhir zaman Pleistosen (2,6 juta hingga 11.700 tahun yang lalu).
Apa yang dilakukan ilmuan asal Rusia ini memag luar biasa.
Rotifera bdelloid, atau "hewan roda" mikroskopis yang dinamai demikian karena mulutnya yang melingkar dikelilingi oleh rambut-rambut kecil, seperti tardigrade yang lebih karismatik.
Rotifera bdelloid adalah ekstrofil, yakni organisme yang dapat bertahan dalam kondisi menakjubkan seperti ventilasi bawah laut yang panas atau ruang hampa udara.
Dalam penelitiannya ilmuan Rusia sampai pergi ke Siberia dan mengukir sepotong permafrost, istilah untuk tanah yang tetap beku secara permanen. Daerah ini telah membeku setidaknya sejak akhir zaman Pleistosen (2,6 juta hingga 11.700 tahun yang lalu).
Baca Juga: Rutin Konsumsi Buah Pir, Bisa Menjadi Pilihan Untuk Turunkan Berat Badan
Di situ ilmuwan mengambil rotifera beku dan mencairkannya dengan perlahan, hingga rotifera mulai menjalani hidup mereka lagi, termasuk reproduksi aseksual khas mereka.
Dibalik kesuksesan itu ternyata rotifera tersebut dalam keadaan mati suri yang disebut cryptobiosis.
Kepada Live Science ,penulis utama Stas Malavin, seorang peneliti di Institut Masalah Fisika dan Biologi Rusia di Ilmu Tanah mengatakan “Mereka menangguhkan metabolisme mereka dan mengakumulasi senyawa tertentu seperti protein pendamping yang membantu mereka pulih dari kriptobiosis ketika kondisinya membaik.”
Baca Juga: Kiat Praktis dan Efektif Merawat Kulit Wajah Bagi Penyintas Covid-19
Untuk mempelajari rotifera, para ilmuwan menggali hingga 11,5 kaki, untuk mengekstrak sampel tanah utuh, yang berusia sekitar 24.000 tahun, menurut penanggalan karbon.
Setelah membiarkan tanah mencair dengan media khusus untuk membantu membangunkan rotifera, para ilmuwan dengan cepat kehilangan jejak makhluk mikroskopis mana yang tua dan mana yang merupakan keturunan baru.
Hal ini terjadi karena rotifera bereproduksi dengan menciptakan klon yang tepat dari diri mereka sendiri secara aseksual.
Baca Juga: Pasien Covid-19 Tanpa Gejala 2 Kali Lipat Lebih Tinggi Alami Kerusakan Ginjal, Studi
Meneliti kriptobiosis pada makhluk seperti rotifera membantu lebih jauh bidang cryobiology — studi tentang makhluk hidup pada suhu yang sangat rendah — secara umum, kata Malavin kepada Live Science.
Hal tersebut secara hipotetis, bisa mengarah pada teknologi serupa untuk manusia.
Tetapi gagasan itu masih sangat jauh, karena manusia jelas lebih kompleks daripada rotifera kecil yang relatif sederhana dan organisme ekstrofil lainnya.(*)
Baca Juga: Gejala Diabetes pada Anak, Sering Buang Air Kecil Lebih dari 10 Kali dalam Sehari, Benarkah?
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar