GridHEALTH.id - Penyakit diabetes tidak selamanya hanya menyerang orang dewasa, anak-anak bahkan bayi juga dapat mengalami kadar gula darah tinggi.
Bahkan, diabetes yang terjadi dalam 6 bulan pertama kehidupan bayi disebut juga dengan diabetes neonatal.
Baca Juga: Penyebab Diabetes pada Bayi Sulit Diketahui, Kenali Faktor-faktor Pemicunya
Melansir Nationwide Children’s Hospital, setengah dari bayi yang didiagnosis dengan diabetes neonatal memiliki kondisi seumur hidup. Kondisi ini disebut diabetes mellitus neonatal permanen.
Baca Juga: Satgas IDI Ingatkan Calon Pengantin, Vaksin Covid-19 dan Vaksin Tetanus Sebelum Menikah
Untuk separuh lainnya, kondisi tersebut menghilang dalam 12 minggu pertama kehidupan, tetapi dapat muncul kembali kemudian hari. Ini disebut diabetes mellitus neonatal sementara.
Penyebab diabetes pada bayi memang sulit diketahui. Namun beberapa faktor seperti genetik, diabetes gestasional, kelahiran prematur, tumpukan lemak di perut, ras, hingga virus tertentu bisa menjadi penyebabnya.
Adapun ciri-ciri bayi mengalami diabetes neonatal yaitu sering buang air kecil, nafsu makan meningkat, atau bahkan dehidrasi.
Baca Juga: Panduan Makan Bagi Penyintas Diffuse Large B-cell Lymphoma (DLBCL) Seperti Diidap Ari Lasso
Selain itu, ciri-ciri bayi mengalami diabetes lainnya, yaitu terjadi penurunan berat badan yang tidak disengaja, kelelahan, rewel atau perubahan perilaku, hingga napas berbau manis, biasanya pada bayi yang sudah memulai MPASI.
Kendati demikian, adakah pengobatan diabetes pada bayi?
Dilansir dari laman Dove Med, penatalaksana hiperglikemia atau diabetes pada bayi adalah melalui terapi insulin.
Pemberian insulin pada bayi meningkatkan penyerapan glukosa oleh sel, yang menurunkan kadar gula darah.
Terapi insulin juga meningkatkan pertumbuhan dan asupan kalori, yang penting pada bayi ini karena mereka biasanya lahir dengan berat badan lahir rendah.
Baca Juga: Banyak Sekolah Mulai Tatap Muka, Begini Cara Melindungi Anak dari Penyebaran Virus Corona
Sementara, pengobatan jangka pendek yaitu mengurangi laju infus glukosa.
Pada bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah, glukosa biasanya diberikan melalui suplai IV (intravena) untuk membantu memasok nutrisi dan untuk mendorong pertumbuhan.
Namun demikian, jika bayi menerima glukosa terlalu cepat (laju infus glukosa tinggi) dan tidak memiliki cukup insulin untuk mengatur kadar gula darah, kadar gula darah akan tetap tinggi.
Terlepas dari itu, hanya dokter dan spesialis yang dapat menentukan manakah pengobatan diabetes pada bayi yang lebih baik.
Baca Juga: Cukup Oleskan 4 Bahan Alami Ini Untuk Hilangkan Kerutan di Bawah Mata
Hal ini juga dilihat dari kondisi sang bayi yang mengalami diabetes. (*)
View this post on Instagram
#hadapicorona #berantasstunting #bijakGGL
Source | : | nationwidechildrens.org,Dove Med |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar