GridHEALTH.id - Kita tentu tahu WHO menempatkan virus corona varian Delta sebagai variant of concerns.
Dikategorikan sebagai varian yang mengkhawatirkan, karena virus varian Delta lebih mudah menular daripada virus asli, menyebabkan penyakit yang lebih parah, mengurangi netralisasi oleh antibodi secara signifikan, dan mengurangi efektivitas pengobatan, vaksin, atau diagnosis.
Baca Juga: ASI Dianggap Sudah Berkurang saat Usia 6 Bulan, Begini Cara Menyeimbangkan Pemberian ASI dan MPASI
Pejabat kesehatan di Inggris dalam riset internalnya terkait varian Delta telah menyatakan, varian ini 50% lebih mudah menular daripada varian Alpha.
Studi lainnya dari Skotlandia, mengutip GridHEALTH.id (15/7/2021), menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi varian Delta dua kali lebih mungkin membutuhkan perawatan rumah sakit, daripada pasien Covid-19 yang terinfeksi varian Alpha.
Hasil tersebut didapat setelah melakukan riset terhadap 19.543 kasus komunitas Covid-19 dan 377 rawat inap yang dilaporkan di Skotlandia pada 1 April hingga 6 Juni 2021.
Jadi berdasarkan berbagai studi yang ada sejauh ini, dapat disimpulkan bahwa varian Delta lebih berbahaya daripada virus corona yang sebelumnya kita hadapi selama pandemi, dan tak bisa dianggap sepele.
Di Dunia ini Asia Tenggara mendapat julukan sebagai kawasan paling rentan terhadap varian Delta.
Baca Juga: Mengobati Campak Jerman, Penyakit Menular Akibat Infeksi Virus
Source | : | Bloomberg,intisari,Gridhealth |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar