GridHEALTH.id - Penyakit infeksi virus corona (Covid-19) rupanya dapat menjangkit para bayi yang tak berdosa.
Bahkan beberapa waktu lalu, sempat tersiar kabar bahwa ada seorang bayi baru lahir berusia 10 hari meninggal dunia akibat positif Covid-19.
Baca Juga: Jika Bayi Terpapar Covid-19, Ini yang Harus Orangtua Lakukan
Seperti diketahui, bayi hingga anak-anak merupakan kelompok paling rentan terpapar penyakit, tak terkecuali Covid-19.
Pasalnya, anak-anak di rentang usia kurang dari 12 tahun belum boleh mendapatkan vaksinasi Covid-19 yang dapat mencegah terjadinya penyakit infeksi tersebut.
Baca Juga: Usai Dipuji WHO, Menkes Budi Siap Jadikan Indonesia Pusat Global Pembuatan Vaksin Covid-19 mRNA
Kendati demikian, bayi baru lahir atau anak-anak yang terkonfirmasi positif Covid-19 juga harus menjalani isolasi mandiri.
Dilansir dari laman resmi Satuan Tugas Penanganan Covid-19, tanda bayi baru lahir haru menjalani isolasi mandiri, yaitu jika hasil swab PCR/antigen positif.
Syarat lingkungan untuk isolasi mandiri pada bayi baru lahir, yaitu:
Baca Juga: Manfaat Air Mawar Bagi Manusia, Mulai dari yang Bikin Bikin Takjub Hingga Untuk Sistem Pernapasan
- Masuk cahaya matahari
- Ventilasi udara baik
- Terhindar dari paparan polusi udara (debu, asap)
- Luas ruangan mampu menampung bayi berjarak 2 meter dengan tempat tidur ibu/pengasuh.
- Tempat tidur bayi yang rutin dibersihkan setiap hari.
- Tersedia tempat pembuangan sampah bekas bayi yang terpisah.
Sementara itu, bayi baru lahir yang terkonfirmasi positif Covid-19 juga dapat diresepkan suplemen mikronutrien.
Di antaranya adalah Zinc dosis 1 mg/kgBB/hari, diberikan selama 14 hari; Vitamin C maksimal 400 mg per hari; bahkan Vitamin D3 maksimal 400 IU per hari.
Karena bayi baru lahir tidak dapat mengekspresikan rasa sakitnya, maka pengasuh atau orangtua yang mendampingi harus membuat catatan harian perkembangan klinis.
Catatan tersebut dilihat dari segi:
Baca Juga: Selain Enak Dikonsumsi, Ini Manfaat Lain Cokelat Hitam untuk Rambut yang Jarang Diketahui
1. Tanda bayi sakit
Apakah bayi mengalami rewel, malas minum, tangisan dan gerakan melemah, serta demam (suhu lebih 37,50 C) atau hipotermi (suhu kurang dari 36,50 C).
2. Gangguan pernapasan
Selalu kontrol sistem pernapasan bayi pagi dan sore hari, misalnya:
Baca Juga: Kalsium Bukan Hanya dari Produk Susu, Sumbernya Tanpa Disangka Bisa dari Air Mineral
- Napas cepat, ≥ 60 kali per menit
- Bayi merintih dan tampak napas cuping hidung
- Retraksi atau tarikan otot dada (atas, sela iga, ulu hati)
- Bayi tampak biru, saturasi oksigen ≤94%.
3. Gangguan pencernaan
Perhatikan pula kondisi pencernaan bayi, apakah mengalami muntah atau diare.
Jika bayi baru lahir mengalami beberapa gangguan kesehatan tersebut, segera hubungi Fasilitas
Kesehatan tempat dilahirkan dan Puskesmas terdekat.
Baca Juga: Komplikasi Diabetes Pada Mata, Gejala Katarak Pada Penyandang Diabetes
Baca Juga: Bayi Sakit Tidak Boleh Pakai Masker, Inilah 4 Cara Mengobati Infeksi Pernapasan pada Bayi
Itulah beberapa panduan isolasi mandisi bagi bayi positif Covid-19. (*)
View this post on Instagram
#hadapicorona #berantasstunting
Source | : | Covid19.go.id |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar