GridHEALTH.id - Bayi memang tidak bisa mengeskpresikan rasa sakit atau ketidaknyamanan melalui kata-kata.
Mereka hanya bisa menangis sembari menunjukkan beberapa gejala suatu penyakit.
Baca Juga: Gejala dan Komplikasi Flu Perut pada Anak, Hati-hati Sangat Menular
Misalnya muntah dan diare yang kadang dialami beberapa bayi.
Namun tahukah, setiap orangtua tidak boleh menganggap sepele muntah dan diare pada bayi, karena bisa jadi salah satu gejala penykait infeksi.
Salah satu penyakit infeksi yang diawali dengan muntah dan diare adalah flu perut pada bayi.
Dilansir dari Medscape, flu perut merupakan sebutan dari penyakit gastroenteritis.
Berbeda dengan flu pada sistem pernapasan akibat virus influenza, flu perut adalah infeksi atau peradangan pada dinding saluran pencernaan, terutama lambung dan usus.
Di kalangan masyarakat, flu perut juga dikenal dengan sebutan muntaber.
Baca Juga: Inilah Panduan Isolasi Mandiri bagi Bayi Baru Lahir Positif Covid-19
Karena beberapa pasien flu perut mengalami gejala seperti muntah dan diare.
Gejala flu perut pada bayi dapat terjadi secara bertahap pada 1-3 hari, bahkan bisa memakan waktu 20 hari.
Melansir WebMD, gejala flu perut pada bayi berkisar diare atau feses berair, kram perut, mual dan muntah, sakit kepala, tidak nafsu makan, hingga nyeri otot dan sendi.
Bahkan, beberapa bayi juga dilaporkan mengalami dehidrasi, seperti mulut kering, sering haus, hingga tidak keluar air mata.
Flu perut biasanya disebabkan oleh adanya infeksi virus pada pencernaan.
Virus penyebabnya dapat menempel pada makanan, minuman, dan mainan bayi.
Bagi orangtua yang memiliki bayi mengalami flu perut, ada baiknya segera ke dokter.
Selain itu, bisa juga memberikan pertolongan pertama flu perut pada bayi untuk meminimalisir gejala yang terjadi.
Adapun cara mengatasi flu perut pada bayi, yaitu:
1. Berikan banyak cairan
Bahaya terbesar dari flu perut adalah dehidrasi. Karena muntah dan diare, tubuh bayi akan kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dibutuhkan.
"Jadi hal terpenting yang dapat dilakukan adalah menjaga agar bayi tetap terhidrasi," kata Andrew Nowalk, MD, PhD. Dia asisten profesor pediatri di Rumah Sakit Anak Pittsburgh.
Baca Juga: Manfaat Air Mawar Bagi Manusia, Mulai dari yang Bikin Bikin Takjub Hingga Untuk Sistem Pernapasan
Bagi bayi berusia kurang dari 6 bulan, berikan ASI yang cukup banyak.
Namun, pada bayi di atas usia 6 bulan, orangtua dapat memberikan larutan elektrolit sesuai saran dokter.
Jangan berikan jus terlebih dahulu, karena beberapa buah dan sayur mengandung asam dan serat yang dapat memperparah masalah pencernaan.
2. Berikan makanan lunak
Makanan lunak dapat menjadi cara untuk mempermudah usus bekerja.
Cobalah berikan bayi di atas usia 6 bulan roti susu, bubur, sup hangat, pisang, atau alpukat.
Jangan berikan produk susu atau makanan manis kepada bayi karena dapat memperburuk diare.
Baca Juga: Usai Dipuji WHO, Menkes Budi Siap Jadikan Indonesia Pusat Global Pembuatan Vaksin Covid-19 mRNA
3. Kompres hangat
Cobalah memberikan kompres hangat di perut bayi.
Karena flu perut terkadang membuat bayi mengalami kram perut.
4. Istirahat
Baca Juga: Mengobati Flu Singapura, Penyakit Infeksi Menular yang Lebih Sering Terjadi Pada Anak
Baca Juga: Mengobati dan Mencegah Otitis Media Pada Anak, Penyakit Infeksi Telinga
Pastikan bayi cukup istirahat saat sakit.
Muntah dan diare akibat flu perut mungkin membuat bayi lemas dan lelah. (*)
View this post on Instagram
#hadapicorona #berantasstunting
Source | : | WebMD,medscape.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar