GridHEALTH.id - Penyandang diabetes berisiko mengalami komplikasi neuropati.
Bahkan risiko tersebut cukup tinggi yakni sekitar 60%.
Hal itu diungkap Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, & Diabetes, Dr. dr. Wismandari, Sp.PD-KEMD, saat dihubungi GridHEALTH.id, Kamis (30/9/20210).
Baca Juga: Gunakan Air untuk Membedakan Masker Medis 3 ply Asli atau Palsu
"Sekitar 60% pasien diabetes melitus mengalami komplikasi neuropati (kesemutan, baal, kebas, nyeri dll)," ungkapnya.
dr. Wismandari menjelaskan bahwa komplikasi neuropati bisa diredakan dengan beberapa terapi.
Hanya saja jika neuropati yang dialami sudah terlanjur parah, maka itu tidak akan bisa diperbaiki.
"Terapinya kontrol gula darah dan bisa diberikan vitamin B. Namun jika kerusakan sudah berat, seringkali tidak bisa diperbaiki atau "irreversible"," jelasnya.
Oleh karena itu, jika seseorang didiagnosis mengalami diabetes, baiknya lakukan pencegahan neuropati diabetik sedini mungkin, ketimbang harus mengobatinya.
Baca Juga: 7 Cara Mengurangi Risiko Neuropati Diabetik, Kerusakan Saraf Penyandang DIabetes
Dilansir dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, neuropati diabetik sendiri merupakan kondisi ketika saraf rusak akibat tingginya gula darah dalam tubuh.
Neuropati diabetik paling sering merusak saraf di area kaki.
Tergantung pada saraf yang terkena, gejala neuropati diabetik dapat berkisar dari rasa sakit dan mati rasa di kaki, hingga masalah dengan sistem pencernaan, saluran kemih, pembuluh darah dan jantung.
Pada beberapa pasien mungkin muncul dengan gejala ringan.
Namun tak sedikit juga pasien dengan neuropati diabetik mengalami rasa sakit sangat menyakitkan dan melumpuhkan.
Untuk mencegah neuropati diabetik, penting bagi penyandang diabetes untuk mengelola penyakitnya termasuk mengontrol glukosa darah, tekanan darah, dan kadar kolesterol.
Baca Juga: Ternyata Sakit yang Diderita Tukul Arwana Sudah Lama, Hanya Diobati dengan Pereda Nyeri
Penyandang diabetes juga harus mengambil langkah-langkah berikut untuk membantu mencegah kerusakan saraf terkait diabetes, seperti:
- Aktif secara fisik
- Ikuti rencana atau pola makan diabetes yang disarankan
- Berhenti merokok
- Batasi minuman beralkohol, tidak lebih dari satu gelas per hari untuk perempuan, dan tidak lebih dari dua gelas per hari untuk pria
- Disiplin minum obat yang diresepkan dokter
Baca Juga: Gejala Neuropati Proksimal, Kerusakan Saraf Langka Yang Sering Dialami Penyandang Diabetes
Sementara itu jika menderita neuropati diabetik, mau tidak mau pasien harus mengelola diabetes sebaik mungkin, yang berarti mengelola glukosa darah, tekanan darah, kadar kolesterol, dan berat badan untuk menjaga kerusakan saraf agar tidak semakin parah.
Perawatan kaki juga sangat penting untuk semua penyandang diabetes, terlebih jika mereka mengalami neuropati perifer.
Periksa masalah kaki setiap hari, dan rawat kaki dengan baik.
Temui dokter untuk pemeriksaan neurologis dan pemeriksaan kaki setidaknya setahun sekali, terutama jika memang mengalami masalah pada kaki.(*)
Baca Juga: Kenali Gejala Neuropati Perifer Diabetik, Ketika Tubuh Mati Rasa
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Niddk.nih.gov |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar