Jadi, tegas dr. Ningz, klaim yang menyatakan pada vaksin Covid-19 ada GO tidak benar.
"Vaksin Covid tidak ada yang mengandung graphene oxide dan tidak berbahaya," tegasnya.
Mengenai GO pada vaksin Covid-19, health-desk.org pun menegaskan jika vaksin mRNA Pfizer/BioNTech dan Moderna COVID-19 yang paling dicurigai mengandung GO, tidak mengandung GO.
Daftar bahan untuk kedua vaksin telah dipublikasikan dan diuji oleh pihak luar. Mereka tidak ditemukan mengandung oksida graphene dalam formula mereka, termasuk nanopartikel lipid mereka.
Mengenal Graphene Oxide
Baca Juga: Merebak, Keengganan Tenaga Medis Untuk Divaksin Di Seluruh Dunia Akibat Misinformasi
Untuk diketahui, Nanopartikel lipid, pada dasarnya adalah bola-bola kecil lemak, digunakan dalam vaksin mRNA untuk melindungi molekul RNA yang halus, sehingga vaksin dapat masuk ke tubuh manusia tanpa dihancurkan.
Nanopartikel lipid ini telah diakui sebagai sistem penghantaran obat potensial (cara memasukkan obat ke dalam sel manusia, terutama obat suntik) sejak 1960-an.
Lipid sendiri adalah lemak, berminyak, atau lilin dan termasuk lemak dan minyak (trigliserida), lilin, dan steroid, antara lain.
Terkadang senyawa yang disebut polietilen glikol (PEG) dapat digunakan untuk membantu menjaga kestabilan nanopartikel lipid, seperti yang digunakan dalam vaksin mRNA COVID-19.
Namun, sekali lagi, tidak ada GO dalam nanopartikel PEG-lipid.
Baca Juga: 3 Tempat Spesifik Penularan Covid-19 Tinggi, Satgas Ungkap Metode Pencegahannya
Source | : | LAPAN Risetdikti dan RISETpro - GO,Health Desk - GO,Kominfo - GO,Instagram @drningz - GO |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar