GridHEALTH.id - Difteri adalah infeksi serius yang disebabkan oleh strain bakteri yang disebut Corynebacterium diphtheriae yang menghasilkan toksin (racun).
Dikutip dari cdc.gov (26/5/2020), racun tersebut dapat merusak jaringan di hidung dan tenggorokan, hingga menyumbat saluran pernapasan.
Racun ini juga bisa menyebar melalui aliran darah dan menyerang berbagai organ.
Pada jantung, kerusakan jaringan akibat racun dapat menimbulkan radang otot jantung (miokarditis).
Difteri sangat menular. Ini menyebar melalui batuk dan bersin, atau melalui kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi.
Seseorang juga bisa mendapatkannya dengan berbagi barang, seperti cangkir, peralatan makan, pakaian atau tempat tidur, dengan orang yang terinfeksi.
Umumnya orang yang berisiko tinggi terkena difteri adalah anak-anak di bawah 5 tahun dan orang dewasa di atas 60 tahun.
Orang-orang yang tinggal dalam kondisi padat atau tidak bersih, mereka yang tidak mendapat gizi baik, dan anak-anak serta orang dewasa yang tidak mendapatkan imunisasi terbaru juga berisiko.
Baca Juga: 5 Penyakit Infeksi Menular Langganan Orang Indonesia, Semuanya Berisiko Tinggi
Difteri dapat diobati dengan obat-obatan. Namun pada stadium lanjut, difteri dapat merusak jantung, ginjal, dan sistem saraf.
Bahkan dengan pengobatan, difteri bisa mematikan, terutama pada anak-anak.
Untuk itu sebagai langkah pencegahan penting bagi kita mengetahui gejala difteri.
Sebab dengan mengetahui gejalanya, kita bisa melakukan pengobatan sedini mungkin sebelum penyakit infeksi ini menjadi parah.
Dilansir dari laman nhs.uk (28/02/2021), gejala difteri biasanya mulai muncul 2 sampai 5 hari setelah terinfeksi.
Gejala utama difteri diantaranya meliputi:
- Terdapat selaput tebal berwarna abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel
- Demam suhu tinggi, lebih dari 38 derajat Celcius
- Merasa sakit
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Pembengkakan kelenjar di leher
- Kesulitan bernapas dan menelan
Sementara itu difteri yang memengaruhi kulit, dapat menyebabkan:
- Lepuh berisi nanah di kaki, kaki, dan tangan
- Muncul borok besar yang dikelilingi oleh kulit merah yang tampak sakit
Itulah gejala difteri yang mesti diwaspadai, jika dirasa mengalaminya segera periksakan ke dokter.
Sebab difteri perlu ditangani dengan cepat di rumah sakit untuk membantu mencegah komplikasi serius, seperti kesulitan bernapas atau masalah jantung.(*)
Baca Juga: Panik Virus Corona, Masyarakat Lupa Difteri Lebih Berbahaya, Banyak Anak Belum Diimunisasi
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
#healthymoves
Source | : | Nhs.uk,Cdc.gov |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar