GridHEALTH.id - Hipertensi atau dikenal juga sebagai tekana darah tinggi, adalah kondisi di mana pembuluh darah mengalami peningkatan yang terus-menerus.
Hipertensi merupakan kondisi medis yang serius dan bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, otak, ginjal, dan lainnya.
Melansir WHO (06/10/2021), hipertensi menjadi penyebab utama kematian dini di seluruh dunia, dengan lebih dari 1 banding 4 pria dan 1 banding 5 wanita, memiliki kondisi ini.
Dalam studi terbaru, ditemukan bahwa hipertensi yang terjadi pada orang dewasa muda dapat berpengaruh pada ukuran otak. Tak hanya itu, kondisi ini juga bisa meningkatkan risiko demensia.
Berdasarkan studi yang dipublikasikan di American Heart Association, Senin (04/10/2021), ditemukan kalau orang dewasa berusia 35 hingga 44 tahun yang sudah didiagnosis dengan hipertensi, memiliki ukuran otak yang lebih kecil.
Baca Juga: Program Terapi Stroke Tukul Arwana Saat Pemulihan, Usai Operasi Pendarahan Otak Akibat Hipertensi
Mereka juga lebih mungkin didiagnosis dengan demensia, daripada orang dewasa seusianya yang tekanan darahnya normal.
Penelitian yang dipimpin oleh Xianwen Shang ini, menggunakan pemindaian magnetix resonance imaging (MRI) terhadap 11.399 orang dewasa berusia 55 tahun ke bawah.
Mereka terdiri dari orang yang didiagnosis hipertensi dan tidak.
Baca Juga: Turunkankan Tekanan Darah Tinggi dengan Makan 5 Buah Lezat Ini
Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini, datanya berasal dari Biobank Inggris, database informasi kesehatan anonim yang jumlahnya mencapai setengah juta orang.
Para ilmuwan kemudian melakukan penelitian kurang lebih 11,9 tahun, untuk melihat apakah mereka benar-benar mengalami demensia.
Profesor epidemiologi oftalmik di University of Melbourne, dr Mingguang He, yang terlibat dalam penelitian ini mengatakan, hipertensi umumnya terjadi pada usia 45 hingga 64 tahun.
Kondisi tersebut kemudian dikaitkan dengan kesehatan otak dan demensia di kemudian hari.
Namun tidak banyak informasi tentang bagaiaman kedua hal itu berkaitan.
Menurut Donna Arnett, dekan Universitas Kesehatan Masyrakat Universitas Kentucky di Lezington, volume otak yang semakin menurun, berarti menunjukkan adanya neutron yang hilang dan koneksi yang dimilik satu sama lain.
“Seiring waktu, kaum muda mungkin lebih terpengaruh karena mereka menghadapi tekanan darah seumur hidup yang lebih lama di otak,” kata Arnett dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Risiko Stroke Meningkat Bila Pengobatan Hipertensi Tidak Tepat, Studi
Sedangkan volume otak yang besar dikaitkan dengan fungsi kognitif yang lebih baik, dibandingkan dengan berkurangnya volume otak yang dihubungkan dengan perkembangan demensia.
Hipertensi seiring berjalannya waktu memberikan dampak pada aliran darah ke otak dan berpotensi merusak struktur otak.
Jika tidak ditangani, hipertensi bisa mempengaruhi fungsi otak penderitanya.(*)
Source | : | Kompas.com,WHO,American Hear Association |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar