GridHEALTH.id - Belakangan tak sedikit pasien Covid-19 yang mengeluhkan mengalami peradangan pada jari kakinya, bahkan jari tangan mereka.
Ternyata hal itu bisa terjadi setelah seseorang terinfeksi Covid-19.
hal tersebut diungkap sebuah penelitian yang dirilis melalui British Journal of Dermatology seperti dilansir Kompas.com dari BBC Indonesia (8/10/2021).
Disitu disebutkan bahwa peradangan pada jari kaki pasien Covid-19 ini disebut sebagai jari Covid atau Covid toe.
Baca Juga: Pregnancy Brain, Mendadak Menjadi Pelupa Saat hamil, Ini 11 Cara Mencegahnya
Itu merupakan efek samping karena tubuh berubah seperti dalam moda menyerang untuk melawan virus.
Dalam studinya juga para peneliti telah berhasil menemukan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang terlibat dalam terjadinya perdangan.
Disebutkan juga bahwa Covid toe bisa terjadi para pasien dari semua umur, namun lebih umum terjadi pada anak-anak dan remaja
Bagi beberapa orang, gejala ini tidak menyakitkan, namun ruamnya bisa menjadi sangat sakit dan gatal, juga disertai dengan pelepuhan dan pembengkakan.
Tak Bisa Berjalan Karena Covid Toe
Sofia, yang berusia 13 tahun dan berasal dari Skotlandia, bahkan tidak mampu berjalan atau memakai sepatu ketika awal tahun ini mengalami jari Covid atau Covid toe.
Dia berkata kepada acara The Nine di BBC Skotlandia, dia harus menggunakan kursi roda untuk bepergian agak jauh selama musim panas kemarin.
Sebab dirinya tidak mampu berjalan seperti sediakala.
Baca Juga: Pemberian Vaksin Covid-19 Moderna Dihentikan Sementara di 3 Negara Ini, Indonesia?
Kulit sekitar, biasanya pada jari kaki, tapi kadang juga ada di jari-jari tangan, akan memerah atau keunguan.
Beberapa orang juga mengatakan ada benjolan yang terasa sakit atau area kulit menjadi kasar. Terkadang juga ada nanah.
Beberapa orang mengalami gejala ini selama berbulan-bulan, sementara yang lainnya selama berminggu-minggu.
Terjadinya Covid Toe
Menurut penelitian terbaru ini, berdasarkan uji darah dan kulit, ada dua bagian dari sistem kekebalan tubuh yang bekerja.
Keduanya terlibat dalam mekanisme yang digunakan tubuh untuk melawan virus corona.
Salah satunya adalah protein antiviral yang bernama tipe 1 interferon, sementara satu lagi adalah tipe antibodi yang salah menyerang sel dan jaringan tubuh sendiri, selain menyerang virus.
Baca Juga: Masalah Kehamilan Rentan Dialami Ibu dengan Kondisi Ini
Sel-sel tubuh yang berada di pembuluh darah kecil yang memasok darah ke area tersebut juga terlibat dalam mekanisme ini, kata peneliti dari Universitas Paris, Prancis.
Para ilmuwan mempelajari 50 orang yang dicurigai memiliki gejala jari Covid pada musim semi 2020, dan 13 orang lain dengan lesi peradangan serupa yang tak terkait infeksi Covid, karena terjadi jauh sebelum pandemi dimulai.
Mereka berharap temuan ini dapat membantu pasien dan dokter untuk lebih memahami kondisi tersebut.
Ahli penyakit kaki di Inggris, Dr Ivan Bristow mengatakan, sebagian besar Covid Toe seperti lesi dan peradangan lain yang biasa muncul selama musim dingin atau pada orang yang memiliki masalah sirkulasi, gejala ini akan menghilang dengan sendirinya.
Namun beberapa orang mungkin membutuhkan perawatan lanjutan dengan krim atau obat-obatan lain.
"Konfirmasi penyebab akan membantu mengembangkan cara perawatan baru, sehingga penanganannya lebih efektif," kata dia.
Dr Veronique Bataille, konsultan dermatologi dan juru bicara British Skin Foundation, berkata jari Covid lebih sering terlihat pada fase awal pandemi, namun berkurang pada masa gelombang Delta belakangan.
"Kemunculan gejala ini setelah vaksinasi bahkan jauh lebih jarang," jelasnya.
Mencegah Covid Toe
Baca Juga: DKI Jakarta Capai 0 Kasus Kematian Covid-19, Gubernur Anies Baswedan Bersyukur dan Ingatkan Hal Ini
Permasalahan kulit terkait Covid dapat muncul setelah infeksi akut Covid-19 dan pada orang-orang yang tidak mengalami gejala lain, jadi hubungan dengan virus corona kerap kali tidak terdeteksi, lanjutnya.
Namun terlepas dari itu, temuan tersebut tentu harus menjadi perhatian masyarakat.
Untuk mencegah terjadinya risiko Covid Toe ini, penting bagi kita untuk mencegah infeksi Covid-19.
Salah satu cara mudah yang bisa dilakukan adalah dengan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Baca Juga: 3 Cara Menghilangkan Double Chin Tanpa Diet dan Obat, Apalagi Operasi
Diketahui protokol kesehatan ini sangat bermanfaat karena penularan virus corona sangat sulit untuk diprediksi, siapa saja bisa terkena penyakit tersebut.
Disebutkan laman who.int (9/7/2020) berjudul "Coronavirus disease (COVID-19): How is it transmitted?", bahwa Covid-19 ditularkan melalui kontak langsung dengan tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi, baik yang dihasilkan melalui batuk maupun bersin.
Seseorang juga dapat terinfeksi dari dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh wajah mereka misalnya mata, hidung, mulut.
Karenanya menjalankan protokol kesehatan seperti 5M (Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi serta interaksi) tidak boleh terabaikan meski sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.(*)
Baca Juga: Long Covid Pada Anak Bisa Membuatnya Lemah dan Rentan, Gejalanya Bisa Nyeri Testis
Source | : | Who.int,Kompas.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar