GridHEALTH.id - Infeksi virus Nipah (NiV) adalah virus zoonosis atau ditularkan dari hewan ke manusia dan bisa juga melalui makanan yang sudah terkontaminasi.
Wabah virus Nipah pertama kali terjadi pada tahun 1999 di antara para peternak babi, di Malaysia. Sedangkan di Bangladesh, infeksi ini terjadi pada 2001.
Baca Juga: Infeksi Virus Nipah Ditularkan dari Hewan dan 6 Cara Mencegahnya
Melansir laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Rabu (03/11/2021), infeksi virus Nipah telah diidentifikasi secara berkala di India.
Virus Nipah pada orang yang terinfeksi, dapat menyebabkan penyakit lain mulai dari infeksi asimtomatik hingga penyakit pernapasan akut dan ensefalitis fatal.
Baca Juga: Infeksi Virus Mirip Infeksi Bakteri Dalam Hal Gejala, Seperti Apa?
Orang yang terinfeksi virus Nipah, juga dapat mengalami pembengkakan pada otak (radang otak) dan menyebabkan kematian.
Dilansir dari CDC, Rabu (03/11/2021), gejala virus Nipah biasanya muncul pada 4 hingga 14 hari setelah seseorang terinfeksi.
Awalnya gejala yang ditimbulkan adalah demam dan sakit kepala yang bertahan selama 3 sampai 14 hari.
Baca Juga: 4 Makanan Memperkuat Imunitas Tubuh Saat Terserang Infeksi Chikungunya
Rata-rata, demam dan sakit kepala tersebut juga disertai dengan penyakit pernapasan seperti batuk, sakit tenggorokan, dan sulit bernapas.
Baca Juga: Bikin Malas Makan, Ini Penyebab dan Cara Menangani Nyeri Kerongkongan
Fase terjadinya pembengkakan otak (ensefalitis) karena virus Nipah dapat terjadi, di mana tanda yang ditimbulkan termasuk rasa kantuk, disorientasi, dan kebingungan. Kondisi ini dalam waktu hanya 24 hingga 48 jam, dapat berkembang menjadi koma.
Gejala umum dari infeksi virus Nipah pada manusia, meliputi:
- Demam dan sakit kepala
- Batuk dan sakit tenggorokan
- Sulit untuk bernapas
- Muntah
Angka kematian dari kasus infeksi virus Nipah tercatat mencapai 40% hingga 75%. Angka ini dapat bervariasi, tergantung dengan kemampuan surveilans epidemologi dan manajemen klinis.
Baca Juga: Penyakit Infeksi Rubella, Ini 7 Gejala Sebelum Ruam Muncul di Kulit
Para penyitas infeksi virus Nipah, dilaporkan mengalami kondisi masalah neurologis jangka panjang, kejang presisten dan perubana kepribadian.
Efek jangka panjang dari infeksi virus Nipah pada tercatat terjadi pada 20% orang yang telah menjadi penyitas.
Sejumlah kecil orang yang sudah sembuh dari infeksi ini, pernah mengalaminya kembali atau mengembangkan ensefalitis onset tertunda.
Baca Juga: Hidung Meler, Warna Ingus Bisa Menandakan Terjadinya Infeksi Virus
Source | : | CDC,WHO |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar