GridHEALTH.id - Dosis booster merupakan dosis vaksin yang diberikan pada seseorang yang memiliki perlindungan yang cukup setelah vaksinasi, tetapi kemudian menurun setelah jangka waktu tertentu.
Dosis booster ini juga diberikan pada beberapa vaksinasi lainnya, seperti cacar air, tetanus, dan campak.
Jadi tidak hanya vaksin Covid-19 yang ada dan dibutuhkan booster.
Dosis vaksin booster, melansir amari.itb.ac.id, berbeda dengan dosis tambahan atau additional dose.
Dosis tambahan diberikan pada orang-orang yang mengalami gangguan kekebalan sedang hingga berat dan tidak membangun perlindungan yang cukup ketika pertama kali mendapatkan vaksinasi.
Hal ini dapat terjadi pada beberapa orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dan pada vaksin COVID-19.
Baca Juga: Pemijatan Bagi Penyandang Penyandang Diabetes, Perhatikan Hal Penting Ini
CDC juga merekomendasikan orang dengan gangguan kekebalan sedang hingga parah untuk menerima dosis tambahan (ketiga) dari vaksin mRNA COVID-19.
Mengenai vaksin booster Covid-19 di Indonesia, Pemerintah Indonesia telah menerima hibah vaksin Moderna sebanyak 8 juta dosis.
Vaksin Moderna ini direncanakan digunakan hanya sebagai booster bagi tenaga kesehatan dan masyarakat yang belum menerima vaksin.
Untuk masyarakat umum, Menteri Kesehatan Budi Sadikin menyampaikan bahwa booster direncanakan akan dimulai pada Januari 2022 ketika penerima vaksin telah mencapai target 206,8 juta penduduk.
Baca Juga: Healthy Move, 5 Latihan Terbaik Untuk Memperkuat Otot di Kaki
Rencananya lansia adalah yang akan menerima vaksin booster pertma kali di 2022.
Satu hal yang harus diketahui, melansir republika.co.id (21/11/2021), ada lima hal yang perlu diperhatikan oleh mereka yang telah mendapatkan vaksinasi booster Covid-19
1. Evaluasi 15-30 Menit Pasca Suntikan Booster
Mungkin saat suntikan dosis pertama vaksin Covid-19 tanpa efek sakit langsung, tapi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) masih menyarankan menunggu di tempat vaksinasi setidaknya selama 15 menit setelah mendapatkan booster.
Baca Juga: Hasil Percobaan; Terbukti Biji pala dan Cabai Jawa Tingkatkan Gairah Seksual
Jika memiliki reaksi alergi langsung terhadap vaksin, tenaga medis di tempat vaksinasi dapat mengobatinya dan meminta perawatan darurat jika perlu.
Jika memiliki riwayat reaksi alergi parah atau reaksi alergi langsung terhadap vaksin harus menunggu 30 menit setelah mendapatkan suntikan.
2. Menunggu Efektivitas Puncak Vaksin
Vaksin booster Covid-19 membutuhkan waktu untuk menciptakan tingkat antibodi puncak.
Jadi mendapat suntikan booster, baiknya menghindari pertemuan dalam ruangan.
Baca Juga: 5 Penyebab Seseorang Jadi Penyandang Diabetes, Tidak Saja Faktor Keturunan
3. Penerima Booster Tidak Pernah akan Menjadi Superman
Para ahli belum tahu persis seberapa aman booster Covid-19 bagi seseorang dalam melawan virus.
Satu studi menemukan orang yang mendapat suntikan tunggal vaksin Johnson & Johnson Covid-19 mengalami peningkatan antibodi 35 kali lipat setelah menerima suntikan booster Pfizer, dan peningkatan antibodi 76 kali lipat setelah booster Moderna.
Walau demikian, setelah mendapatkan booster, tetap taat prokes. Jangan sampai lupa kenakan masker di tempat umum.
Baca Juga: Top 5 Khasiat Daun Seledri Sebagai Obat Alami Untuk Kesehatan
"Mendapatkan dosis tambahan vaksin tidak membuat seseorang menjadi Superman," ujar asisten profesor kedokteran klinis di NYU Langone Health, Celine Gounder, seperti dilansir di laman Eat This Not That (21/11/2021).
4. Jangan Sepelekan Test Covid-19
Orang yang divaksinasi masih dapat menularkan virus corona, bahkan jika mereka sendiri tidak mengalami gejala.
Beberapa ahli mendorong penggunaan tes Covid-19 cepat sebelum pertemuan liburan musim dingin. Terutama jika Anda berencana berkumpul di dalam ruangan dengan orang-orang yang berisiko lebih tinggi untuk kasus Covid-19 yang parah, yaitu lansia atau mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.(*)
Baca Juga: 98 Persen Virus Covid-19 Indonesia Didominasi Varian Delta, Telah Menginfeksi 80 Persen Masyarakat
Source | : | Republika,Amari.itb.ac.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar