Senyawa alkaloid tersebut terdiri dari atropin, hiosiamin, dan skopolamin yang bersifat antikholinergik.
Kecubung juga mengandung hiosin, zat lemak, kalsium oksalat, meteloidina, norhiosiamina, norskopolamina, kuskohigrina, dan nikotina.
Seorang ahli tanaman obat, dr Setiawan Dalimartha, menjelaskan bahwa zat yang bermanfaat sebagai pereda asma adalah hipociamin dan skopolamin yang besifat antikholinergik.
Efek dari zat tersebut sangat meringankan penderita asma.
Kecubung pun bisa dimanfaatkan menjadi obat Antiasmatik, Antitusif, Antirematik, Penghilang rasa nyeri, Afrodisiak, Pemati rasa
Kecubung Memberikan Efek Mabuk
Baca Juga: Vaksin Booster Covid-19 Akan Dilakukan Setiap Tahun, Tapi Berbayar?
Peneliti Pusat Penelitian Biomaterial Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikhsan Guswenrivo Ph.D., mengatakan bahwa kecubung atau Datura sp memiliki efek halusinasi jika dikonsumsi.
"Bisa meninbulkan efek halusinasi terhadap manusia karena memiliki zat aktif yang mampu menimbulkan efek tersebut," ujar Ikhsan saat dihubungi Kompas.com, Minggu (9/5/2021).
Zat aktif yang Ikhsan maksud, meliputi: 0,3 - 0,4 Alkaloid (sekitar 85 persen skolopamin dan 15 persen hyosciamin) Hycoscin Atropin Kandungan zat ini juga dipengaruhi oleh spesies kecubung, lokasi tumbuh dan musim.
Baca Juga: Cukup Pakai Jempol Tangan Untuk Mendeteksi Madu Asli atau Palsu
Source | : | Kompas.com,E-journal.uajy.ac.id-Kecubung,Media.neliti.com-kecubung |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar