"Varian ini memang mengejutkan kami, karena telah melalui loncatan besar dalam proses evolusi [dan] memiliki lebih banyak mutasi dari yang kami harapkan," katanya.
Saat berbicara kepada media, melansir BBC (26/11/2021), Prof. de Oliveira mengatakan varian baru ini punya 50 mutasi secara keseluruhan, lebih dari 30 di antaranya terdapat pada spike protein (taji protein).
Bagian ini adalah alat yang digunakan virus untuk membuka pintu ke sel-sel tubuh kita sekaligus yang disasar sebagian besar vaksin.
Varian Omicron Berbda dari Virus di Wuhan
Lebih lanjut, ada 10 mutasi pada bagian reseptor pengikat (bagian dari virus yang melakukan kontak pertama dengan sel-sel tubuh kita), jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan dua mutasi yang dimiliki varian Delta.
Mutasi sebanyak ini kemungkinan besar berasal dari satu pasien yang tidak mampu mengalahkan virus itu.
Baca Juga: Orang Kurus Juga Berisiko Kena Diabetes, Ternyata Ini Penyebabnya
Meski demikian, banyaknya mutasi tidak secara otomatis berarti itu adalah hal yang buruk.
Menjadi perhatian saat ini adalah bahwa virus ini sekarang sangat berbeda dari wujud awalnya yang muncul di Wuhan, China.
Itu berarti efektivitas vaksin-vaksin yang telah dikembangkan untuk mengatasi galur awal virus ini, kemungkinan akan berkurang.
Sementara itu Profesor Richard Lassells, dari Universitas KwaZulu-Natal di Afrika Selatan, mengatakan, "Varian ini membuat kami khawatir bahwa virus tersebut mungkin memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi, meningkatkan kemampuan untuk menyebar dari orang ke orang, tetapi mungkin juga menghindari beberapa bagian dari sistem kekebalan tubuh."
Baca Juga: Walau Menggoda Jangan Cicipi Adonan Kue Mentah Jika Tak Ingin Hal Ini Terjadi
Source | : | BBC-Omicron,Bali Express-Omicron,Detik-virus covid |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar