GridHEALTH.id - Nosokomial adalah penyakit infeksi yang terjadi di rumah sakit atau yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan.
Menurut laman osmosis.org, penyakit infeksi dikatakan nosokomial jika terjadi setidaknya 48 jam setelah masuk rumah sakit atau menerima perawatan.
Pasien dan profesional kesehatan membawa kuman ke dalam rumah sakit dan menularkannya satu sama lain.
Terkadang, orang membawa kuman ini tanpa merasa sakit, yang berarti mereka menyebarkannya ke orang lain tanpa diketahui.
Baca Juga: 4 Penyebab Penyandang Diabetes 1 dan 2 Berisiko Sulit Punya Anak
Diketahui saat seseorang berada di rumah sakit untuk operasi atau penyakit lain, sistem kekebalan mereka mungkin terlalu lemah untuk melawan kuman ini.
Seringkali, infeksi nosokomial juga disebabkan oleh patogen yang resistan terhadap banyak obat yang diperoleh melalui prosedur invasif, penggunaan antibiotik yang berlebihan atau tidak tepat, dan tidak mengikuti prosedur pengendalian dan pencegahan infeksi.
Jika infeksi nosokomial ini tidak diobati, mereka dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius seperti sepsis dan bahkan kematian.
Untuk mendiagnosis infeksi nosokomial, dokter akan menjalankan tes laboratorium untuk melihat infeksi yang pasien alami.
Baca Juga: Varian Omicron Berkaitan dengan Infeksi HIV, Awal Mewabah Gegara Masker Berkatup
Mereka mungkin mengambil darah, mengambil sampel dari paru-paru, atau menjalankan jenis tes lain. Mereka juga akan memeriksa pasien dan menanyakan gejala yang dialami.
Melansir laman WebMd, jika pasien dinyatakan terkena infeksi nosokomial, pengobatan dilakukan mulai dari:
1. Pemberian antibiotik
Ini adalah pengobatan umum untuk infeksi nosokomial.
Tes medis membantu dokter mengetahui bakteri spesifik yang menyebabkan infeksi.
Dokter kemudian dapat meresepkan antibiotik yang hanya membunuh bakteri berbahaya ini dan bukan jenis yang sehat.
Baca Juga: Kebutuhan Karbohidrat Penyandang Diabetes Berbeda-beda, Ini Cara Mengetahuinya
2. Istirahat
Pasien mungkin perlu mengistirahatkan tubuhnya saat pulih dari infeksi.
Istirahat fisik memungkinkan sistem kekebalan pasien bekerja sekeras mungkin untuk melawan penyakit.
3. Pemberian cairan
Air penting bagi tubuh pasien saat melawan infeksi. Air membantu menjaga tubuhnya tetap dingin jika demam dan menjaga saluran udara tetap terhidrasi sehingga tidak akan batuk.
Dokter mungkin meminta pasien untuk minum banyak air. Atau mungkin juga perlu menyuntikkan cairan ke dalam tubuh pasien melalui infus.
Baca Juga: Infeksi Liver dan Paru Renggut Nyawa Ameer Azzikra Anak Alm Ustaz Arifin Ilham
Supaya infeksi nosokomial tidak terjadi, ada beberapa pencegahan yang bisa dilakukan.
Dokter dan perawat medis lainnya dapat mencegah penyebaran infeksi nosokomial dengan:
- Mendisinfeksi kulit dan peralatan sepenuhnya
- Rajin cuci tangan
- Mengenakan alat pelindung diri seperti masker dan sarung tangan
- Mengganti kateter urin secara teratur, dan melepasnya sesegera mungkin
- Menghilangkan rambut di dekat area operasi
- Meresepkan antibiotik hanya jika diperlukan (*)
Baca Juga: Gejala Tropical Disease, Penyakit Infeksi yang Terjadi di Daerah Tropis
Source | : | Osmosis.org,Webmd |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar