GridHEALTH.id - Varian Omicron masih terus menjadi pusat perhatian publik hingga saat ini.
Sudah banyak berita dan informasi dari berbagai media mengenai varian Omicron yang pertama kali diumumkan dan diketahui oleh dokter di Afrika Selatan.
Setelah mendapat laporan itu WHO lang menetapkan varian Omicron sebagai VOC yang mendapat perhatian penuh dan langsung diselidiki efek dan penularannya.
Tak berapa lama lagi WHO segera merilis hasil penelitian yang dilakukan oleh ilmuan prihal varian Omicron.
Disamping itu, masih banyak masyarakat yang belum tahu dengan baik fakta varian Omicron yang disebut penularannya snagat cepat.
Karenanya tidak sedikit keputusan kebijakan publik menjadi menakutkan bagi masyarakat, pun masyarakat semakin panik karenanya.
Baca Juga: 6 Ciri Diabetes Kronis, Gula Darah Tak Terkontrol Berisiko Komplikasi
Baca Juga: Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) Masih Bisa Punya Anak Normal, Ini Tipsnya
Nah, berikut ini adalah fakta varian omicron yang jarang dipahami banyak orang, seperti dilansir dari Kompas.com (30/11/2021)
1. Kecepatan dan Keparahan Penularan
Untuk kecepatan dan keparahan penularannya hingga saat ini belum dapat dipastikan apakah varian Omicron lebih menular atau lebih mudah menyebar dari orang ke orang dibandingkan varian lain, termasuk Delta.
Jumlah orang yang dites positif Covid-19 telah meningkat di wilayah Afrika Selatan yang terdampak varian ini, tetapi studi epidemiologi sedang dilakukan untuk memahami apakah itu karena Omicron atau faktor lainnya.
2. Keparahan Infeksi Varian Omicron pada Manusia
Tingkat keparahan infeksi varian Omicron terhadap manusia belum dapat dipastikan.
Baca Juga: Mengenal Sindrom HELLP, Komplikasi Kehamilan Dampak Preeklamsia
Apakah infeksi Covid-19 akibat varian Omicron dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan infeksi dari varian lain, termasuk Delta.
Fakta yang bisa dipercaya hingga saat ini, data awal menunjukkan bahwa ada peningkatan tingkat rawat inap di Afrika Selatan.
Namun hal ini mungkin disebabkan meningkatnya jumlah orang yang terinfeksi. Bukan spesifik akibat infeksi dari Omicron.
Sejauh ini belum ada informasi yang menunjukkan bahwa gejala yang terkait dengan Omicron berbeda dari varian lainnya.
Baca Juga: WHO Minta Dunia Tidak Bereaksi Berlebihan Terhadap Varian Omicron
Namun demikian, perlu diingat bahwa semua varian Covid-19 dapat menyebabkan penyakit parah atau kematian, khususnya bagi orang-orang yang paling rentan.
3. Potensi Reinfeksi
Hal ini bukti awal kemungkinan orang yang sebelumnya terinfeksi Covid-19 dapat terinfeksi ulang dengan lebih mudah, karena varian Omicron.
Hanya saka informasi tersebut masih terbatas. Informasi lebih lanjut tentang hal ini akan segera disampaikan WHO dalam beberapa hari atau minggu mendatang. \
4. Efektivitas Vaksin yang Sudah Ada dalam Mencegah Varian Omicron
WHO saat ini masih bekerjasama dengan mitra teknis untuk memahami dampak potensial dari varian ini pada tindakan pencegahan yang ada, termasuk vaksin.
Sejauh ini, vaksin yang sudah ada dan banyak digunakan di dunia masih tetap efektif melawan penyakit parah dan kematian dan tetap efektif terhadap varian Delta yang memiliki tingkat penularan tinggi.
5. Deteksi Varian Omicron
Varian Omicron masih bisa dideteksi PCR.
WHO menyebutkan bahwa tes PCR (Polymerase Chain Raction) masih mampu mendeteksi infeksi Covid-19 akibat Omicron.
Studi sedang berlangsung untuk menentukan apakah varian Omicron berdampak pada jenis tes lain, termasuk tes rapid antigen.
Penduduk Indonesia Banyak yang Rentan Terinfeksi Varian Omicron
Baca Juga: Aneka Minuman Sehat yang Bisa Menurunkan Berat Badan dengan Seksama
Sementara itu di Indonesia Pemerintah melalui Wakil Menteri Kesehatan, dr. Dante Saksono Harbuwono memperkirakan 40-50 persen penduduk Indonesia rentan terpapar varian Omicron.
Apabila merujuk pada data Badan Pusat Statistika (BPS) per September 2020 yang mencatat jumlah penduduk Indonesia sebanyak 270,2 juta jiwa, maka 40-50 persen penduduk Indonesia itu setara dengan 82-135 juta jiwa.
"Kalau melihat 1,2 (kecepatan penularan varian Omicron lebih parah dari Delta), ya kira-kira 40-50 persen penduduk yang kemudian rentan terkena," kata Dante dalam acara daring, Kamis (2/12), dilansir dari CNNIndonesia (2/12/2021).
Tapi menurut Dante masih butuh penelitian lanjutkan untuk mengetahui Varian Omicron, yang meliputi empat aspek.
Pertama
Baca Juga: Melahirkan Normal Vs Melahirkan Sesar, Kenali Kelebihan dan Risikonya di Sini
Tingkat keparahan varian terhadap pasien.
Kedua
Pengaruh varian terhadap kebal tidaknya dengan obat-obatan tertentu.
Ketiga
Tingkat penularan terhadap orang lain.
Keempat
Potensi varian untuk menghindar dari imunitas yang diperoleh baik secara alami pasca terinfeksi hingga vaksinasi.
Untuk yang satu ini perlu disikapi serius, "Kalau ini menjadi immune escape, bahwa yang diimunisasi itu juga bisa tertular lagi. Maka ini bisa menjadi lebih besar lagi," jelas Dante.(*)
Baca Juga: Deteksi Infeksi Varian Omicron Perlu WGS, di Indonesia Kemampuannya Masih rendah
Source | : | Kompas.com,cnnindonesia.com |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar