GridHEALTH.id - Varian Omicron saat ini benar-benar menyita perhatian masyarakat duni.
Hal ini wajar karena penduduk bumi tidak ingin terjadi lagi seperti varian Delta. Selain itu kita semua ingin segera terbebas dari pandemi Covid-19.
Baca Juga: Kulit Gatal Dialami Penyandang Diabetes, Atasi Dengan Cara Berikut
Tapi untuk mencapai hal tersebut, apakah hanya prokes yang diandalkan, bagimana dengan vaksin?
Untuk diektahui, CEO Moderna Stephane Bancel pada hari Senin mengatakan, akan memakan waktu berbulan-bulan untuk mengembangkan dan mengirimkan vaksin yang secara khusus menargetkan varian omicron.
Sedangkan CEO Pfizer Albert Bourla juga mengatakan, vaksin bisa siap dalam waktu kurang dari 100 hari, atau sedikit lebih dari tiga bulan.
Varian Omicron 3-6 Bulan Lagi Kuasai Dunia
Setelah itu, vaksin itu masih perlu diuji selama 3-6 bulan untuk membuktikan bahwa vaksin dapat memberikan kekebalan terhadap varian itu, kata Dr. Leong Hoe Nam dari Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena (1/12/2021), dikutip dari TribunNews (3/12/2021).
Karenanya dirinya memperkirakan, "Tapi sejujurnya, Omicron akan mendominasi dan menguasai seluruh dunia dalam tiga hingga enam bulan," katanya kepada Street Signs Asia CNBC.
Memang hingga saat ini para ahli tidak tahu persis seberapa menular varian Omicron ini.
WHO pun belum secara resmi merilis hasil penelitian cepatnya terhadap varian Omicron.
Vaksin Terbaik Saat Ini Untuk Menjadi Booster
Namun demikian ada berita baik, dalam studi di Inggris, sebelum varian Omicron menjadi buah bibir seperti saat ini.
Baca Juga: Melahirkan Dengan BPJS Kesehatan Ternyata Mudah, Ini Panduannya
Otoritas kesehatan Inggris telah melihat data soal varian baru tersebut. Data tersbut adalah dari hasil studi yang dilakukan Universitas Southampton, Inggris.
Data dari hasil studi menyebutkan, vaksin Pfizer dan Moderna, keduanya menggunakan teknologi mRNA, merupakan vaksin terbaik untuk booster.
Disebutkan kedua vaksin bisa meningkatkan antibodi diberikan 10-12 minggu setelah dosis kedua diberikan.
Studi ini menemukan enam dari tujuh booster memberikan peningkatan kekebalan setelah vaksinasi awal pada kedua vaksin, dikutip dari Reuters, Jumat (3/12/2021).
Baca Juga: 4 Penyebab Batuk Paling Umum Selain Infeksi dan Cara Mengobatinya
Sementara untuk memberikan peningkatan ketujuh saat diberikan setelah dua dosis vaksin AstraZeneca.
"Dosis ketiga akan efektif untuk banyak vaksin setelah diuji dan dalam banyak kombinasi berbeda," jelas Profesor Saul Faust, ahli imunologi di Universitas Southampton dan pemimpin ujicoba, mengutip CNBC Indonesia (3/12/2021).
Menurut hasil studi, dosis penuh Pfizer atau dosis penuh Moderna dapat efektif untuk meningkatkan antibodi dan sel T.
Hasil ini terlepas dari dua dosis di awal menggunakan Pfizer atau AstraZeneca.
Dalam studi yang sama, booster juga dapat membantu menghasilkan respon sel T pada varian Beta dan Delta.
"T-sel (respon) nampaknya lebih luas pada semua varian, yang memberi harapan bahwa varian strain pada virus mungkin bisa ditangani, khususnya rawat inap dan kematian. Jika tidak pencegahan infeksi, saat ini oleh vaksin," jelasnya Faust.(*)
Baca Juga: Fakta, Pengobatan Virus Nipah Sebatas Perawatan Suportif Karena Belum Ada Obatnya
Source | : | Reuters,CNBC,tribunnews |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar