GridHEALTH.id - Penyakit jantung sangat umum akhir-akhir ini, bahkan pada orang muda. Dari stroke hingga gagal jantung parah, gangguan jantung dapat merusak fungsi seluruh tubuh.
Dalam sebuah penelitian baru-baru ini, para ahli memperingatkan bahwa lonjakan detak jantung yang tiba-tiba dapat menyebabkan demensia dan merusak fungsi otak secara luas.
"Memiliki detak jantung istirahat yang meningkat di usia tua mungkin merupakan faktor risiko independen dari demensia," kata para ahli.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Alzheimer's & Dementia, menunjukkan bahwa individu dengan detak jantung istirahat 80 denyut per menit atau lebih tinggi rata-rata memiliki risiko 55% lebih tinggi terkena demensia dibandingkan dengan mereka yang memiliki detak jantung 60-69 denyut per menit. .
Berbicara kepada media tentang hasil penelitian, Brian de Johnson, salah satu peneliti mengatakan, "Kami percaya akan bermanfaat untuk mengeksplorasi apakah detak jantung istirahat dapat mengidentifikasi pasien dengan risiko demensia tinggi."
Dia lebih lanjut menambahkan, "Jika kita mengikuti fungsi kognitif pasien tersebut dengan hati-hati dan melakukan intervensi lebih awal, timbulnya demensia mungkin tertunda, yang dapat berdampak besar pada kualitas hidup mereka."
Baca Juga: Healthy Move, Olahraga Rutin Mengurangi Risiko Demensia Pada Lansia
Baca Juga: Diabetes Dapat Didiagnosis dengan Tes Darah, Begini Prosedurnya
Beberapa gejala peringatan detak jantung cepat adalah sebagai berikut:
- Pingsan atau sinkop
- Kelelahan ekstrim atau pusing
Source | : | Alzheimers.org.uk |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar