GridHEALTH.id - Merawat kulit berjerawat memang bukan perkara mudah, jika salah melakukannya, kondisi wajah akan memburuk.
Jerawat adalah masalah kulit yang terjadi karena adanya sel-sel kulit mati yang menumpuk dan produksi minyak yang berlebih, sehingga menyumbat folikel rambut.
Umumnya masalah ini muncul ketika remaja berusia 10-13 tahun dan akan menghilang saat memasuki usia 20 tahun.
Baca Juga: Jerawat Paling Sering Muncul di Area Wajah, Apa Sih Penyebabnya?
Namun karena gaya hidup yang buruk dan perubahan hormon yang terjadi saat menstruasi serta masa kehamilan, wajah wanita dewasa juga bisa berjerawat.
Baca Juga: Jarang yang Tahu, 6 Kebiasaan Sehari-hari Ini Bisa Sebabkan Jerawat
Ketika berjerawat, wajah tetap harus dirawat dan dijaga kebersihannya, agar kondisinya segera membaik dan tidak meninggalkan bekas.
Cara yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan obat khusus jerawat, serta skincare.
Namun wanita pemilik wajah berjerawat tak bisa sembarangan memilih produk skincare yang akan digunakan.
Terdapat kandungan skincare yang diperlukan dan harus dihindari oleh pemilik kulit wajah berjerawat.
Baca Juga: Mengenal Penyebab Terjadinya Maskne, Munculnya Jerawat Akibat Masker
"Skincare yang harus untuk jerawat adalah retinoid. Jadi yang mengandung asam retinoad," kata dr R. Amanda Sumantri, SpKK, FINSDV, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Brawijaya Hospital Saharjo.
Dalam liputan khusus GridHEALTH, Kamis (2/12/2021), dokter Amanda mengatakan kandungan turunan vitamin A tersebut biasanya ditemukan dalam krim malam.
Sedangkan pada pagi hari, disarankan memakai skincare yang mengandung clindamycin dan erythromycin.
Sunscreen juga tetap harus digunakan meskipun wajah sedang berjerawat. Tabir surya watetbase bisa menjadi digunakan.
"Sabun cuci muka yang sedikit ada asam salisilat 2%, lalu pelembab (bentuk) gel yang mengandung hylauronic acid. Pelembab yang creamy atau terlalu kental tidak boleh karena akan menyebabkan jerawat," jelasnya.
Sedangkan kandungan yang harus dihindari saat sedang berjerawat adalah yang comedogenic (membuat wajah mudah berjerawat) dan meningkatkan produksi minyak.
"Sekarang kan banyak sekali tuh penggunaan oil untuk jerawat, buat saya itu kok agak tidak masuk akal ya," kata dokter Amanda.
Baca Juga: Posisi Jerawat di Wajah Bisa Jadi Petunjuk Kondisi Kesehatan, Ketahui Penjelasannya
"Jadi harusnya sih penggunaan minyak-minyak atau (skincare) yang mengandung lanolin, itu dihindari," sambungnya.
Kandungan skincare tersebut kurang baik bagi kulit karena dapat menyumbat pori-pori dan menimbulkan efek comedogenic.
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar