Menurut laman WebMD (2/3/2020), jangan pernah memencet jerawat batu yang meradang karena bisa memengaruhi area kulit yang lebih luas dan meninggalkan bekas luka.
Untuk menanganinya, serahkan kepada dokter kulit karena obat jerawat biasa umumnya tidak mempan untuk jerawat batu.
Dokter mungkin akan merekomendasikan satu atau lebih perawatan berikut ini:
- Antibiotik oral untuk membantu mengendalikan bakteri dan menurunkan peradangan
- Pil KB untuk mengatur hormon wanita Benzoyl peroxide untuk membunuh bakteri pada kulit dan melawan peradangan.
- Retinoid, suatu bentuk vitamin A, dalam krim, losion, busa, atau gel. Ini dapat membersihkan pori-pori dan membantu antibiotik melakukan tugasnya.
- Isotretinoin (sebelumnya Accutane, sekarang Absorica, Amnesteem, Claravis, Myorisan, Sotret) menyerang semua penyebab jerawat. Wanita tidak boleh hamil saat mengonsumsi obat ini.
- Spironolakton untuk mengurangi minyak berlebih. Dokter tidak meresepkannya untuk pria karena efek sampingnya seperti pembesaran payudara.(*)
Baca Juga: Tahukah, 8 Kebiasaan yang Sering Dilakukan Ini Penyebab Munculnya Jerawat di Wajah
Source | : | My.clevelandclinic.org,WebMD |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar