Mengenai masuknya varian Omicron ke Indonesia, Tri Yunis Miko melihat lambatnya pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) yang diperlukan, dalam mencari kasus varian Omicron di seluruh Indonesia.
Penting diingat, seperti dipaparkan Tri Yunis Miko, varian Omicron akan berbahaya bagi kota dan kabupaten yang cakupan vaksinasi COVID-19 masing rendah, terutama bagi komunitas lanjut usia (lansia).
"Jadi menurut saya, kebocoran ini sudah banyak, sebentar lagi juga akan ada berita menarik," jelasnya lebih jauh.
Indonesia harus serius menghadapi varian Omicron ini. Karenanya tidak boleh berlama-lama dalam melakukan pelacakan melalui metode WGS.
Baca Juga: Melawan Kehendak Tuhan, Pekerja Gereja Perempuan Dipecat Usai Divaksin Covid-19
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi pun menuturkan jika ada 2 kasus lagi yang ditemukan terpapar varian Omicron.
Kasus baru varian Omicron itu didapat dari hasil pemeriksaan sampel lima kasus probable Omicron yang baru kembali dari luar negeri.
Adapun dua pasien tersebut adalah IKWJ (42), pelaku perjalanan dari Amerika Serikat (AS) dan M (50) pelancong dari Inggris.
Presiden Perintahkan TNI dan Polri
Mengenai merebaknya varian Omicrin di berbagai negara di dunia, Presiden Indonesia mengingatkan seluruh masyarakat untuk waspada terhadap ancaman Covid-19 varian Omicron.
Baca Juga: Healthy Move, Taekwondo Bisa Untuk Segala Usia, Ini Manfaatnya
Source | : | Kompas.com,Kominfo-omicron |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar