GridHEALTH.id - Episiotomi adalah prosedur pembedahan di mana sayatan kecil dibuat pada perineum (area antara lubang vagina dan anus) untuk memperlebar lubang vagina saat ibu melahirkan. Ini dapat dilakukan untuk membantu persalinan bayi atau untuk membantu menghindari robekan vagina yang luas.
Episiotomi dulu jauh lebih umum daripada sekarang. “Tingkat episiotomi umumnya menurun, terutama dalam dekade terakhir,” kata Michael Cackovic, MD, spesialis kedokteran janin ibu di The Ohio State University Wexner Medical Center.
Data menunjukkan bahwa 63% dari semua kelahiran di AS pada tahun 1979 termasuk episiotomi, dengan tingkat yang lebih tinggi untuk ibu yang baru pertama kali melahirkan.
Tetapi tingkatan mulai turun pada tahun 2006 ketika American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) pertama kali merekomendasikan untuk tidak selalu melakukan episiotomi sebagai rutinitas. Episiotomi kenyataannya meningkatkan risiko inkontinensia (mengurangi urine tanpa disadari) setelah melahirkan.
"Meski episiotomi sekarang kurang populer, prosedur ini tetap dapat dijalankan dalam situasi klinis tertentu." kata Shweta Patel, MD, seorang ob-gyn di University of Alabama di Birmingham.
Episiotomi juga mungkin diperlukan jika detak jantung bayi tidak normal, untuk mempercepat persalinan, kata Cackovic.
Baca Juga: Persalinan Normal Setelah Caesar Bisa Dilakukan dengan Syarat Ini
Baca Juga: Membersihkan Organ Intim di Masa Menstruasi Perlu Lebih Teliti, Ini Alasannya
Setelah episiotomi, menurut laman hopkinsmedicine.org, ibu mungkin mengalami rasa sakit di tempat sayatan.
Source | : | Medical News Today |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar