GridHEALTH.id - Sifilis adalah penyakit infeksi kelamin yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.
Penyakit sifilis paling mudah menular saat seseorang melakukan hubungan seksual.
Ketika berhubungan, bakteri penyebab sifilis akan masuk ke tubuh lewat lecet yang terjadi di kulit atau selaput lendir.
Baca Juga: Penyakit infeksi Bakteri, Ini Gejala Paling Umum dan Tanda Bahayanya
Sifilis juga bisa menular ketika sedang berciuman, tapi ini jarang terjadi, dikutip dari Mayo Clinic, Rabu (22/12/2021).
Risiko infeksi sifilis akan meningkat jika melakukan hubungan seksual yang tidak aman atau sering berganti-ganti pasangan.
Baca Juga: Penyakit Infeksi Karena Virus Dapat Menyebabkan Komplikasi Serius, Ini Gejalanya
Pria yang melakukan hubungan sesama jenis dan sebelumnya didiagnosis HIV, juga berisiko terkena sifilis.
Gejala sifilis berbeda-beda setiap derajat keparahannya. Terdapat empat stadium, yakni tahap pertama, kedua, laten dan tersier.
Tahap pertama: Muncul luka di bagian tubuh yang terinfeksi dan tidak sakit. Gejala ini, akan hilang dalam waktu tiga hingga enam minggu.
Tahap kedua: Setelah luka sembuh, akan muncul ruam yang perlahan-lahan menutupi seluruh tubuh, dan menjalar ke kaki ataupun tangan.
Baca Juga: Demam Tinggi Setelah Melahirkan, Penyebab dan Cara Pencegahan
Laten: Sifilis yang tidak ditangani pada tahap sebelumnya, berkembang ke tingkat laten, dan tidak bergejala. Ini akan bertahan selama beberapa tahun.
Tersier: Sekitar 15%-30% sifilis yang tak diobati akan memasuki tahap terakhir atau komplikasi.
Di tahap terakhir ini, sifilis bisa berdampak pada otak, safaf, mata, jantung, aliran darah, hati, hingga tulang dan sendi.
Baca Juga: Gejala dan Penanganan Faringitis, Radang Tenggorokan Akibat Infeksi
Dilansir dari American Academy of Dermatology, Rabu (22/12/2021), sebelum diobati, orang dengan gejala sifilis akan melakukan tes darah terlebih dahulu.
Kemudian jika hasilnya positif, dokter akan melakukan anamnesis (tanya jawab) untuk menentukan stadium sifilis. Pengobatan infeksi ini mengandalkan antibiotik untuk membunuh bakterinya.
Baca Juga: Tidak Semua Jerawat Kelamin Pada Pria Disebabkan Infeksi, Begini Cara Penanganannya
Tahap awal, dokter akan memberikan satu suntikan antibiotik penisilin dan bertambah menjadi tiga, jika sudah memasuki tahap akhir.
Jeda pemberian antibiotik pada tahap akhir, yakni satu suntikan selama tiga minggu. Pemberian antibiotik untuk sifilis dilakukan menggunakan infus.
Saat sifilis sudah sembuh, penyintas masih perlu melakukan pemeriksaan lagi untuk memastikan sudah benar-benar pulih dari infeksi dan mencegahnya kambuh.
Source | : | Mayo Clinic,American Academy of Dermatology |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar