GridHEALTH.id - Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit mematikan di dunia.
Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), penyakit jantung adalah penyebab utama kematian bagi pria, wanita, dan orang dari sebagian besar kelompok ras dan etnis di Amerika Serikat.
Dalam laporan yang dirilis dilaman CDC (8/9/2020) berjudul Heart Disease Facts, disebutkan bahwa setiap tahun sekitar 655.000 orang AS dilaporkan meninggal karena penyakit jantung.
Itu berarti dalam sehari ada 4 orang yang meninggal disana. Melihat data tersebut, tentu penyakit jantung ini harus menjadi peringatan bagi kita semua.
Terlebih bagi mereka yang memang memiliki faktor risiko penyakit jantung. Dilansir dari laman texasheart.org, ternyata ada 9 orang yang berisiko tinggi terkena penyakit jantung.
Berikut ulasan selengkapnya.
Baca Juga: Begini Cara Diabetes Merusak Kesehatan Jantung dan Cara Mencegahnya
1. Orang dengan tekanan darah tinggi (hipertensi)
Tekanan darah tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.
Jika kita mengalami obesitas, merokok, atau memiliki kadar kolesterol darah tinggi bersama dengan tekanan darah tinggi, risiko penyakit jantung atau stroke sangat meningkat.
Tekanan darah dapat bervariasi menurut aktivitas dan usia, tetapi angka normal untuk orang dewasa sehat yang sedang beristirahat adalah 120/80.
2. Orang dengan kolesterol tinggi
Salah satu faktor risiko utama penyakit jantung adalah kolesterol tinggi. Kolesterol, zat seperti lemak yang dibawa dalam darah, ditemukan di semua sel tubuh.
Hati menghasilkan semua kolesterol yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk membran sel dan untuk membuat hormon tertentu.
Kolesterol ekstra masuk ke tubuh saat kita mengonsumsi makanan yang berasal dari hewan (daging, telur, dan produk susu) atau yang tinggi lemak jenuh.
Terlalu banyak low-density lipoprotein (LDL atau "kolesterol jahat") dalam darah menyebabkan plak terbentuk di dinding arteri, memulai proses penyakit yang disebut aterosklerosis.
Ketika plak menumpuk di arteri koroner yang memasok darah ke jantung, kita berisiko lebih besar mengalami serangan jantung.
3. Orang dengan diabetes
Masalah jantung adalah penyebab utama kematian di antara penyandang diabetes, terutama dalam kasus diabetes tipe 2 (juga dikenal sebagai non-insulin-dependent diabetes).
The American Heart Association memperkirakan bahwa 65% pasien dengan diabetes meninggal karena beberapa bentuk penyakit kardiovaskular.
Jika kita menyandang diabetes, kita seharusnya sudah berada di bawah perawatan dokter, karena kontrol kadar gula darah yang baik dapat mengurangi risiko.
Jika kita merasa menyandang diabetes tetapi tidak yakin, temui dokter untuk melakukan tes.
4. Orang dengan obesitas dan kegemukan
Berat badan ekstra dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan diabetes, semua faktor risiko utama penyakit jantung.
Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), kelebihan berat badan didefinisikan sebagai memiliki BMI di atas 25.
Mereka yang memiliki angka di atas 30 dianggap obesitas. Kita dapat mengetahui BMI dengan mengukur berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat.
5. Orang yang merokok
Kebanyakan orang tahu bahwa merokok meningkatkan risiko kanker paru-paru, tetapi hanya sedikit yang menyadari bahwa itu juga sangat meningkatkan risiko penyakit jantung dan penyakit pembuluh darah perifer (penyakit pada pembuluh yang memasok darah ke lengan dan kaki).
Menurut American Heart Association, lebih dari 480.000 orang Amerika meninggal setiap tahun karena penyakit yang berhubungan dengan merokok.
Banyak dari kematian ini karena efek merokok pada jantung dan pembuluh darah.
Merokok meningkatkan detak jantung, mengencangkan arteri utama, dan dapat menciptakan ketidakteraturan dalam waktu detak jantung, yang semuanya membuat jantung kita bekerja lebih keras.
Merokok juga meningkatkan tekanan darah, faktor risiko utama lainnya. Meskipun nikotin adalah zat aktif utama dalam asap rokok, bahan kimia dan senyawa lain seperti tar dan karbon monoksida juga berbahaya bagi jantung kita dalam banyak hal.
Baca Juga: Obat Diabetes Ini Ditangguhkan, Setelah Picu Masalah Jantung
6. Orang yang jarang beraktivitas fisik
Orang yang tidak aktif memiliki risiko lebih besar terkena serangan jantung daripada orang yang berolahraga secara teratur.
Olahraga membakar kalori untuk membantu menjaga berat badan yang sehat, membantu mengontrol kadar kolesterol dan diabetes, dan dapat menurunkan tekanan darah.
Olahraga juga memperkuat otot jantung dan membuat arteri lebih fleksibel.
Mereka yang secara aktif membakar 500 hingga 3500 kalori per minggu, baik di tempat kerja atau melalui olahraga, dapat berharap untuk hidup lebih lama daripada orang yang tidak berolahraga.
Bahkan olahraga dengan intensitas sedang sangat membantu jika dilakukan secara teratur.
7. Wanita dengan menopause
Secara keseluruhan, pria memiliki risiko lebih tinggi terkena serangan jantung daripada wanita.
Namun perbedaannya menyempit setelah wanita mencapai menopause. Setelah usia 65 tahun, risiko penyakit jantung hampir sama antara kedua jenis kelamin ketika faktor risiko lainnya serupa.
Penyakit kardiovaskular mempengaruhi lebih banyak wanita daripada pria dan serangan jantung umumnya lebih parah pada wanita daripada pria.
8. Orang dengan riwayat keluarga penyakit jantung
Penyakit jantung cenderung diturunkan dalam keluarga. Misalnya, jika orang tua atau saudara kita memiliki masalah jantung atau peredaran darah sebelum usia 55 tahun, maka kita berisiko lebih besar terkena penyakit jantung daripada seseorang yang tidak memiliki riwayat keluarga tersebut.
Faktor risiko (termasuk tekanan darah tinggi, diabetes, dan obesitas) juga dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya.
9. Orang lanjut usia (lansia)
Usia yang lebih tua merupakan faktor risiko penyakit jantung. Faktanya, sekitar 4 dari setiap 5 kematian akibat penyakit jantung terjadi pada orang yang berusia di atas 65 tahun.
Seiring bertambahnya usia, jantung kita cenderung tidak bekerja dengan baik. Dinding jantung bisa menebal dan arteri bisa menegang dan mengeras, membuat jantung kurang mampu memompa darah ke otot-otot tubuh.
Karena perubahan ini, risiko terkena penyakit kardiovaskular meningkat seiring bertambahnya usia.
Itulah orang-orang yang rentan terhadap penyakit jantung. Hati-hati.(*)
Baca Juga: Diabetes Sebabkan Serangan Jantung? Ternyata Punya Faktor Risiko Ini
Source | : | Texasheart.org - Heart Disease Risk Factors |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar