Namun efektifitasnya mungkin akan berkurang juga, walaupun memang ada yang menyebut sebagai hyper-charged immunity.
"Juga belum tahu benar bagaimana dampaknya pada varian Omicron," jelasnya.
Ada juga fenomena lain, yaitu bagaimana imunitas tubuh pada seorang yang divaksin Covid-19 tapi kemudian tetap jatuh sakit Covid-19, yang setidaknya berdasar Jurnal JAMA akhir 2021 juga memberi perlindungan yang baik.
Dengan berbagai perkembangan ilmu yang ada maka pesan utamanya tetaplah jelas, segeralah mendapat vaksinasi yang lengkap.
Data terakhir sampai 1 Januari 2022 menunjukkan bahwa masih lebih dari 45 % masyarakat Indonesia belum mendapat vaksinasi lengkap, dan bahkan masih sekitar 57 % lansia belum mendapat vaksinasi memadai.
"Angka ini harus dikejar dengan segala upaya maksimal kita semua. Lalu, kalau sudah akan ada kemungkinan mendapat vaksin booster maka baik untuk dilakukan, khususnya awalnya bagi mereka yang punya risiko lebih tinggi untuk mendapat penyakit Covid-19 dalam berbagai variannya," imbuhnya.
Namun terlepas dari itu, perlu dipahami bahwa mendapatkan vaksin Covid-19 sangat penting di masa pandemi ini.
Baca Juga: Pasien Positif Omicron Wajib Segera Karantina Terpusat, Biaya Ditanggung Pemerintah
Selain mencegah penularan semakin luas, juga bisa meminimalisir keparahan dari infeksi virus Covid-19 itu sendiri.
Dikutip dari nhs.uk (30/3/2021), artikel "Why Vaccination Is Safe and Important" menyebutkan bahwa orang yang sudah divaksin sistem kekebalannya mampu mengenali dan tahu cara melawan suatu infeksi penyakit.
Itu artinya jika kita disuntik vaksin Covid-19, maka sistem kekebalan tubuh kita akan terlatih dalam melawan Covid-19, sehingga dampak infeksi virus tersebut bisa diminimalisir.(*)
Baca Juga: Vaksin Booster Covid-19 Gratis Hanya Untuk 5 Kelompok Masyarakat Ini
Source | : | NHS,Tribunnews.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar