GridHEALTH.id - Kasus infeksi Covid-19 varian Omicron melonjak di beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia.
Sampai saat ini, tercatat sudah terdapat 254 kasus positif varian Omicron di Tanah Air.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, rata-rata kasus varian Omicron di Indonesia merupakan imported case.
Sementara 15 dari jumlah kasus varian Omicron tersebut, adalah transmisi lokal atau penyebaran di dalam negeri.
"Mayoritas (penularan) masih didominasi pelaku perjalanan luar negeri," ujarnya dikutip dari sehatnegeriku.kemkes.go.id, Jumat (07/01/2022).
Nadia Tarmizi menjelaskan, gejala yang paling umum dialami oleh pasien Covid-19 varian Omicron adalah batuk pilek.
"Dari hasil pemantauan, sebagian besar kondisinya ringan dan tanpa gejala. Gejala paling banyak adalah batuk (49%) dan pilek (27%)," sambungnya.
Melihat gejala tersebut, membuat rasa khawatir meningkat.
Apalagi di musim hujan seperti saat ini, sejumlah orang mungkin mengalami batuk dan pilek.
Baca Juga: Super Immunity Ada Pada Mereka yang Sudah Divaksin Belum Pernah Terpapar Covid-19
Apa yang membedakan batuk dan pilek biasa dengan gejala infeksi varian Omicron?
Dilansir dari The National News, Jumat (07/01/2022), jika hanya membedakan gejala batuk dan pilek biasa dengan Covid-19 varian Omicron, sulit dilakukan.
Source | : | Sehatnegeriku.kemkes.go.id,The National News |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar