Sama halnya dengan perubahan hormon, jika tidak merasa 'dalam mood', wanita mungkin tidak memproduksi cukup pelumas sehingga membuat vagina kering.
Hal ini dapat menyebabkan seks menjadi menyakitkan, dan meninggalkan lecet atau dengan luka gesekan sesudahnya.
Karenanya jangan pernah memaksakan untuk bercinta jika sedang tidak mood.
Namun, jika kita tetap merasa kering tetapi ingin bercinta, menggunakan pelumas adalah kuncinya.
4. Memiliki alergi terhadap lateks
Jika wanita merasa gatal setelah berhubungan seks bahkan sampai mengalami lecet, dan telah mengesampingkan kemungkinan infeksi, mereka mungkin mengalami alergi terhadap kondom atau pelumas yang digunakan.
Alergi lateks lebih umum daripada yang kita kira, dan dokter umum dapat menguji untuk alergi dan menyarankan bentuk kontrasepsi lain yang mungkin lebih cocok untuk kita.
5. Memiliki kondisi medis tertentu
Baca Juga: Cara Mengetahui Masa Subur Sampai Ovulasi, Supaya Tok Cer Langsung Hamil
'Jika wanita mengalami lecet hingga pendarahan atau nyeri panggul, mereka harus mengunjungi dokter dan melakukan pemeriksaan kesehatan seksual' kata Dr Leonard.
Nyeri yang terasa di dalam panggul bisa disebabkan oleh sejumlah kondisi medis mulai dari penyakit radang panggul hingga endometriosis atau fibroid.
Jika wanita mengalami sakit perut bagian bawah setelah berhubungan seks, kram setelah berhubungan seks atau berdarah setelah berhubungan seks, kunjungi dokter umum.
6. Melakukan hubungan intim yang terlalu kuat
Seks yang lebih kuat bisa terasa menyenangkan pada saat itu, tetapi juga bisa membuat kita merasa sangat sakit setelahnya.
Karenanya untuk mencegah lecet ataupun luka setelah bersenggama, komunikasikanlah perihal bercinta yang dlakukan.(*)
Baca Juga: Bercinta di Masa Kehamilan, Ini Aturannya yang Perlu Diketahui
Source | : | Womenshealthmag - sore vagina after sex |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar