GridHEALTH.id - Kasus varian Omicron di Indonesia terus bertambah.
Minggu ke tiga Januari 2022 sudah ada 1.000 lebih kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia.
Sebagian besar penularan kasus Omicron berasal dari luar negeri.
Karenanya sejak sebelum varian Omicron terdeteksi di Indonesia, pemerintah sudah mengimbau untuk tidak melakukan perjalanan luar negeri.
Omicron di Indonesia sudah ada sejak tanggal 8 November, dan puncaknya di perkirakan pada minggu ke dua dan ke tiga bulan Februari.
Kini, Selama dua sampai tiga pekan ke depan diharapkan masyarakat Indonesia untuk tidak melakukan perjalananan ke luar negeri.
"Hari ini saya dapat laporan bahwa satu kloter pesawat kedatangan dari luar negeri 44 persen penumpangnya tertular COVID-19 varian Omicron, maka dari itu patuhi aturan," papar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan di Jambi dikutip dari Antara, Rabu (19/1/2022).
Luhut pun mengingatkan, "Omicron adalah kasus bersama, penularannya tidak memandang jabatan, pangkat dan sebagainya, maka dari itu mari bersama-sama menjaga dan patuhi aturan agar terhindar dari penularan."
Perjalanan Luar negeri
Baca Juga: 5 Penyebab Perut Terasa Kencang, Salah Satunya Gegara Cemas Berlebih
Luhut Binsar Pandjaitan terus meminta masyarakat untuk menahan diri agar tidak ke luar negeri karena Covid-19 varian Omicron makin melonjak.
Luhut mengatakan, imbauan ini tegas dan harus dipatuhi oleh setiap orang tanpa memandang jabatan dan status sosial.
Source | : | Kompas.com,Antara,suara.com,who.int,Era.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar