GridHEALTH.id -Tak dipungkiri, setiap persalinan, setelah banyak keluhan yang diungkapkan ibu.
Begitu juga setelah melahrikan sesar. Tidak sedikit ibu banyak mengeluh ini dan itu.
Dirangkum GridHEALTH.id, ada 3 keluhan besar yang paling banyak dikeluhkan oleh ibu setelah melahirkan sesar.
Untuk mengetahui bagaimana solusinya, dr. Judi Januadi Endjun, SpOG dari RS Gatot Subroto, Jakarta, memberikan tips untuk mengatasinya dengan baik.
Intinya, “Patuhi saja nasihat dan petunjuk dari dokter untuk meminimalkan rasa nyeri dan menimbulkan perasan nyaman,” pesan Judi.
Nah, berikut sejumlah keluhan yang banyak dialami ibu setelah melahirkan sesar dan solusinya.
1. Nyeri di tulang belakang
Tulang belakang terasa nyeri karena bekas suntikan epidural menjelang operasi.
Suntikan ini membuat ibu terbius secara lokal dan tidak terasa saat sayatan operasi dilakukan.
Baca Juga: Hati-hati JIka Sering Konsumsi 4 Minuman Ini, Kolesterol Bisa Tinggi
Nyeri bisa muncul kala ibu membungkukkan badan atau melakukan gerakan dengan cepat.
Keluhan ini wajar terjadi dan umumnya akan hilang dengan sendirinya. Untuk mengatasinya;
* Hindari posisi membungkuk. Kalaupun terpaksa, lakukan secara perlahan. Jika ingin mengambil sesuatu di bawah, posisikan tubuh jongkok, bukan membungkuk.
Posisi membungkuk akan menarik posisi tulang dan otot yang sangat mungkin bisa menimbulkan nyeri.
* Hindari mengangkat beban berat.
Mengangkat beban berat biasanya tak sadar dilakukan ibu. Misal, memindahkan beberapa buku tebal sekaligus, mengangkat cucian bersih ke atas meja, atau panci berisi air.
Mengangkat beban berat melibatkan pergerakan dan kekuatan otot belakang, sehingga sangat mungkin muncul nyeri.
* Pilih jenis olahraga yang aman. Lakukan olahraga aman seperti jalan santai, senam ringan, atau berenang.
Hindari olahraga yang butuh pergerakan cepat dan kuat untuk menghindari munculnya nyeri.
Baca Juga: Healthy Move, Latihan di Air Membakar Kalori Lebih Banyak Daripada Berjalan
* Konsultasi dengan dokter prihal nyeri yang dialami.
Usai melahirkan biasanya ibu akan kembali ke dokter untuk konsultasi mengenai jahitan luka operasi dan kondisi umum lainnya.
Bertanya dan berkonsultasilah tentang nyeri di tulang belakang dan minta saran bagaimana mengatasinya.
2. Kebal dibekas sayatan
Pada umumnya, ibu akan merasa kebal di bekas sayatan operasi.
Ini disebabkan sayatan yang memutus serabut saraf di daerah tersebut.
Seiring penyembuhan luka, 6—12 bulan, rasa kebal akan hilang bersamaan dengan tersambung kembali serabut sarafnya.
Tak perlu risau, rawat saja lukanya dengan baik agar lebih cepat sembuh.
3. Nnyeri dan gatal di bekas jahitan
Baca Juga: Bukan Sedang Dibicarakan Orang, Ini 7 Penyebab Telinga Berdengung
Saat operasi, tujuh lapis dinding perut dibuka untuk kemudian ditutup kembali dengan dijahit.
Wajarlah bila kemudian muncul nyeri, karena dinding perut sedang melakukan proses penyembuhan.
Disamping itu, mungkin muncul jaringan parut yang dapat pula menimbulkan nyeri. Untuk mengatasinya;
* Hindari melakukan aktivitas yang dapat menekan dinding perut cukup berat, seperti: mengangkat benda-benda yang cukup berat, posisi tidur yang salah, melakukan gerakan cepat, dan lainnya.
Setidaknya sampai jahitan kering dan dokter mengizinkan Moms melakukan aktivitas-aktivitas yang cukup berat.
Jika rasa nyeri terasa begitu berat, muncul nanah, atau area jahitan terlihat tidak normal, segeralah berkonsultasi ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
* Gatal, mungkin disebabkan infeksi, semisal infeksi jamur dengan muncul peradangan dengan tanda kemerahan di kulit, cairan, terasa panas, juga nyeri jika ditekan.
Berkonsultasilah ke dokter untuk penanganan.
Gatal pun bisa disebabkan oleh reaksi kulit yang berlebihan.
Baca Juga: Tidak Semua Pasien Omicron Bisa Melakukan Isoman, Harus Penuhi Sayarat Ini Terlebih Dahulu
Tandanya kulit menebal dan mengeras hingga muncul keloid.
Untuk itu ibu bisa mengusapnya untuk meredakan gatal dan hindari menggunakan celana ketat yang dapat menggesek jahitan.
4. Muncul keloid
Bagi ibu yang memerhatikan betul penampilan, biasanya keloid akan menjadi masalah besar.
Sebab, benjolan yang memanjang di bekas jahitan operasi akan sangat mengganggu.
Keloid merupakan reaksi tubuh yang berlebihan dalam proses penyembuhan luka.
Untuk kasus ini bisa disebabkan oleh paparan cairan ketuban, jenis benang jahit yang iritatif, teknik menjahit, juga bakat Moms dalam reaksi jaringan. Mengatasinya beberapa cara bisa dilakukan, seperti: teknik jahit yang benar, benang jahit yang tidak iritatif, diberikan obat antikeloid, menjaga luka agar tidak iritasi ataupun infeksi yang dapat merangsang terjadinya keloid.
5. Jahitan terbuka
Dalam tiga bulan pertama kondisi jahitan belum sembuh sehingga rawan terbuka.
Baca Juga: Pasien Omicron Bisa Menyebarkan Virus Hingga 10 Hari kepada Orang Lain
Penyebabnya: bisa karena teknik penjahitan yang kurang sempurna, reaksi tubuh yang berlebihan, perawatan luka yang tidak bagus sehingga muncul infeksi, atau ada trauma.
Jahitan yang terbuka di saat belum waktunya dikhawatirkan memunculkan infeksi.
Sebaiknya, sebelum operasi dilakukan, minta dokter menggunakan jenis benang jahit yang berkualitas dan melakukan yang terbaik.
Usai operasi, harus merawat luka dengan baik sesuai anjuran dokter, tidak melakukan gerakan cepat, mengejan terlalu keras, dan sebagainya.
Bagaimana bu, sudah semakin tenang kan sekarang?(*)
Baca Juga: Diare Selama Kehamilan Bisa Terjadi dan Normal, Ini Penyebabnya
Artikel ini telah publish di nakita.id, dengan judul; Ini Dia 5 Keluhan Usai Sesar Dan Solusi Mengatasinya.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar