GridHEALTH.id - Air ketuban pecah umumnya memang menjadi tanda ibu hamil akan segera melahirkan.
Namun terkadang air ketuban bisa pecah sebelum minggu ke-37 kehamilan.
Ini diketahui sebagai kondisi air ketuban pecah dini prematur atau Preterm Premature Rupture Of membrane (PPROM).
Kondisi ini termasuk berbahaya karena dapat berdampak buruk bagi ibu hamil maupun bayi yang dikandungnya.
Menurut laman chop.edu, air ketuban pecah dini merupakan salah satu faktor pemicu kelahiran prematur.
Selain itu, air ketuban pecah dini juga dapat mengembangkan infeksi serius pada jaringan plasenta yang disebut korioamnionitis, yang bisa sangat berbahaya bagi ibu dan bayi.
Komplikasi lain yang mungkin terjadi dengan PROM termasuk solusio plasenta (pelepasan dini plasenta dari rahim), kompresi tali pusat, kelahiran sesar, dan infeksi postpartum (setelah melahirkan).
Kondisi tersebut tentunya perlu diwaspadai para ibu hamil.
Perlu diketahui ada beberapa faktor risiko yang membuat ibu hamil berpeluang mengalami air ketuban pecah dini prematur.
Baca Juga: Yang Harus Diketahui dan Dilakukan Ibu Hamil Saat Ketuban Pecah Dini
Melansir laman WebMD (27/7/2020), ibu hamil lebih berisiko mengalami air ketuban pecah dini prematur jika:
1. Berat badan kurang
2. Merokok
3. Memiliki PPROM dengan kehamilan sebelumnya
4. Memiliki infeksi saluran kemih yang tidak diobati
5. Pernah mengalami pendarahan vagina saat hamil
6. Memiliki masalah dengan leher rahim selama kehamilan
PPROM atau pecah ketuban sebelum waktu kelahiran merupakan kondisi yang serius dan ibu hamil yang mengalaminya harus segera pergi ke rumah sakit untuk mendapatan perawatan hingga bayinya lahir.
- Jika konndisi ini terjadi pada ibu hamil setidaknya 34 minggu, dokter mungkin menyarankan ibu melahirkan untuk menurunkan kemungkinan ibu atau bayi yang dikandung terkena infeksi serius.
Baca Juga: 3 Ciri Ketuban Pecah, Bisa Terjadi di Usia Kehamilan 34 Minggu
- Jika ibu hamil 23-34 minggu, biasanya yang terbaik adalah menunda persalinan agar bayi memiliki lebih banyak waktu untuk tumbuh.
Ibu juga akan mendapatkan antibiotik untuk membantu mencegah infeksi dan steroid untuk membantu paru-paru bayi matang lebih cepat.
Ibu dapat tinggal di rumah sakit sampai waktunya melahirkan.
- Jika air ketuban ibu pecah sebelum 23 minggu, dokter akan berbicara kepada ibu tentang bahaya dan manfaat melanjutkan kehamilan.
Bayi yang lahir setelah ketuban pecah dini seperti itu kecil kemungkinannya untuk hidup.
Mereka yang melakukannya lebih cenderung memiliki cacat mental atau fisik.(*)
Baca Juga: Air Ketuban Pecah, Ini Cirinya dan Segera ke Rumah Sakit Jika Terjadi Hal Berikut
Source | : | Chop.edu,Webmd |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar