GridHEALTH.id - Melahirkan merupakan proses alami bayi meninggalkan rahim (rahim) ibu.
Khusus untuk melahirkan normal, menurut laman mayoclinic.org (6/2/2020), ibu hamil akan mengalami kontraksi yang kuat dan teratur sebagai tanda-tanda persalinan harus segera dilakukan.
Kontraksi sendiri adalah kondisi ketika otot-otot rahim menjadi kencang dan kemudian rileks.
Kontraksi akan membantu mendorong bayi keluar dari rahim.
Namun bukan hanya kontraksi yang kuat dan teratur yang menandakan ibu akan segera menjalani proses melahirkan.
Berikut adalah tanda tubuh ibu hamil sudah bersiap menjalani proses melahirkan seperti dilansir dari laman pregnancybirthbaby.org.au:
1. Mengalami kontraksi palsu
Dalam beberapa minggu atau hari sebelum ibu mulai mengalami kontraksi yang tepat, ibu mungkin mengalami kontraksi Braxton Hicks atau kontraksi palsu.
Ini adalah kondisi dimana rahim ibu yang mengencang lalu rileks.
Baca Juga: 5 Cara Aman dan Nyaman Berhubungan Seks Setelah Melahirkan, Bikin Puas
Kontraksi palsu ini biasanya tidak menyakitkan dan dianggap membantu rahim dan leher rahim bersiap untuk persalinan.
Kontraksi Braxton Hicks mungkin menjadi lebih teratur saat ibu hamil mendekati waktu kelahiran, tetapi tidak seperti kontraksi persalinan, kontraksi ini tidak mengubah bentuk serviks dan kadang-kadang disebut sebagai 'persalinan palsu'.
Bidan atau dokter kandungan dapat memberi tahu jika ibu mengalami kontraksi Braxton Hicks atau jika ibu sedang melahirkan dengan melakukan pemeriksaan vagina untuk melihat serviks.
2. Terjadi perubahan pada serviks
Saat persalinan semakin dekat, serviks akan melunak dan menjadi lebih tipis, bersiap untuk pelebaran (pelebaran) yang memungkinkan bayi memasuki vagina.
Ibu mungkin juga melihat 'perubahan', yang merupakan sumbat lendir berwarna merah muda, berlumuran darah.
3. Bayi sudah masuk panggul berubah posisi
Bayi dalam kandungan mungkin bergerak lebih jauh ke bawah panggul ibu saat kepalanya bergerak, atau duduk di atas leher rahim.
Ini tanda ibu sudah siap untuk menjalani proses melahirkan.
Baca Juga: Risiko Rahim Robek Saat Melahirkan Normal, Salah Satu Penyebabnya Pernah Melahirkan Sesar
Beberapa wanita merasa mereka memiliki lebih banyak ruang untuk bernapas setelah bayi turun.
4. Pecahnya selaput, atau 'ketuban pecah'
Beberapa ibu hamil menemukan kantung cairan ketuban yang berisi bayi pecah sebelum persalinan.
Pecahnya selaput ketuban, atau 'ketuban pecah' ditandai dengan munculnya kontraksi dan cairan mengalir (atau menyembur) keluar dari vagina.
Beri tahu tim bersalin segera saat ketuban ibu pecah dan perhatikan warna cairannya.
Yang umum biasanya berwarna kuning muda.
Jika berwarna hijau atau merah, beri tahu tim bersalin karena ini bisa berarti bayi mengalami masalah.
Jika ketuban pecah tetapi ibu belum mulai mengalami kontraksi teratur dalam waktu 24 jam, ibu mungkin memerlukan induksi persalinan karena ada risiko infeksi.
Bidan atau dokter akan membicarakan hal ini dengan ibu.(*)
Baca Juga: Melahirkan Normal Tanpa Rasa Sakit dengan Bantuan Alat Modern Poin Digitas Acupresure
Source | : | Pregnancybirthbaby.org.au,Mayoclinic.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar