GridHEALTH.id - Demi menekan penyebaran virus Covid-19, program vaksinasi terus dilakukan pemerintah Indonesia termasuk pada anak-anak.
Diketahui selain mencegah penularan semakin luas, juga penyuntikan vaksin Covid-19 juga bisa meminimalisir keparahan dari infeksi virus Covid-19 yang sedang mewabah.
Menurut laman nhs.uk (30/3/2021), orang yang sudah divaksin sistem kekebalannya mampu mengenali dan tahu cara melawan suatu infeksi penyakit.
Itu artinya jika seseorang disuntik vaksin Covid-19, maka sistem kekebalan tubuh mereka akan terlatih dalam melawan Covid-19 sehingga dampak infeksi virus tersebut bisa diminimalisir.
Sementara itu, vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak, ini sudah dipastikan keamanannya.
Demikian yang disampaikan Prof Miko dari Tim Advokasi Vaksin Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), seperti dilansir dari Kontan.co.id (7/2/2022).
Menurut Prof Miko, keamanan vasin Covid-19 untuk anak-anak telah teruji melalui berbagai uji klinis.
Selain itu, vaksin Covid-19 juga sudah mendapatkan EUA (Emergency Use Authorization) dari Badan POM (BPOM), serta telah melalui kajian ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization).
“Vaksin ini aman dan dapat merangsang kekebalan terhadap Covid-19 berdasarkan hasil uji klinik pada kelompok umur tersebut di China yang telah dipublikasi di jurnal ilmiah dan telah dikaji dengan teliti oleh BPOM dan ITAGI,” ujarnya.
Prof Miko menjelaskan bahwa efek samping atau KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) sangat jarang dan biasanya tidak berbahaya.
“Kalau demam, beri obat demam, banyak minum. Kalau nyeri, bisa diberikan obat nyeri atau di kompres, kemudian istirahat,” anjur Prof Miko.
Meski demikian, perlu diingat memang tidak semua anak bisa mendapatkan vaksin Covid-19.
Ada beberapa kondisi yang membuat anak-anak baiknya menunda vaksinasi Covid-19.
Untuk lebih jelasnya, berikut 6 kondisi yang membuat anak harus menunda mendapatkan vaksin Covid-19:
Baca Juga: Berikut Efek Samping 5 Vaksin Booster yang Digunakan di Indonesia
1. Anak dalam kondisi demam (37.5 derajat Celsius atau lebih)
2. Baru sembuh dari Covid-19 kurang dari 3 bulan
3. Berada dalam kondisi kurang dari 1 bulan setelah imunisasi lain
4. Anak memiliki penyakit penyerta seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit-penyakit menahun, kelainan bawaan, defisiensi imun primer, penyakit autoimun, atau memiliki Penyakit Sindrom Gullian Barre, Mielitis Transversa, Acute Demyelinating Encephalomyelitis
5. Anak menderita kanker dan sedang menjalani kemoterapi/radioterapi
6. Anak sedang mendapat pengobatan imunosupresan/sitostatika berat
Jika anak-anak memenuhi salah satu kriteria di atas, lebih baik tunda vaksinasi dan konsultasi dengan petugas kesehatan.(*)
Baca Juga: Efek Samping Vaksin Booster AstraZeneca, Triwulan 1 Kemenkes Fokus Gunakan Vaksin Ini
Source | : | NHS,Kontan.co.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar