GridHEALTH.id - Pingsan jelang melahirkan merupakan kondisi yang sangat jarang terjadi.
Tapi ini bisa dialami ibu jika memiliki tekanan darah rendah selama kehamilan.
Umumnya tekanan darah rendah selama kehamilan tidak perlu dikhawatirkan.
Namun, jika tekanan darah rendah sampai menimbulkan gejala perlu mendapatkan perhatian, karena merupakan tanda serius yang bisa mengancam jiwa.
Menurut laman narayanahealth.org (28/4/2020), ibu hamil dinyatakan memiliki tekanan darah rendah jika memiliki angka bacaan di bawah 90/60 mm Hg.
Gejala tekanan darah rendah selama kehamilan dapat muncul dengan sendirinya dalam berbagai cara.
Ini bisa meliputi:
- Selalu merasa pusing
- Pingsan setelah berdiri dengan cepat
Baca Juga: 4 Efek Samping Anestesi Regional, Bius Meredakan Sakit Saat Melahirkan
- Sering kelelahan
- Gangguan penglihatan (penglihatan kabur atau ganda)
- Mengalami sesak napas
- Merasa haus terus-menerus bahkan setelah minum air
Melansir laman healthline (16/6/2019), tekanan darah rendah bisa berbahaya bagi ibu hamil maupun bayi yang dikandungnya.
Bahaya darah rendah bagi ibu hamil
Tekanan darah yang sangat rendah dapat menyebabkan jatuh, kerusakan organ, atau syok.
Tekanan darah rendah juga bisa menjadi tanda kehamilan ektopik, yang terjadi ketika sel telur yang dibuahi ditanam di luar rahim wanita.
Bahaya tekanan darah rendah bagi bayi
Baca Juga: Melahirkan Normal Diminati Ibu Milenial, Bisa Jadi 12 Hal Berikut Ini yang Melatar Belakanginya
Sejumlah besar penelitian telah dilakukan tentang bagaimana tekanan darah tinggi selama kehamilan mempengaruhi bayi, tetapi data tentang efek tekanan darah rendah memang masih terbatas.
Meski demikian, hal ini tentu perlu diantisipasi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah rendah selama kehamilan dapat menyebabkan masalah, seperti lahir mati dan berat badan lahir rendah.
Namun, penelitian lain telah menunjukkan faktor risiko tambahan yang harus disalahkan untuk hasil ini.
Tekanan darah rendah yang tidak diobati juga dapat menyebabkan kerusakan organ karena jumlah darah dan nutrisi yang dikirim ke bayi berkurang.
Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami dampak tekanan darah prenatal yang rendah pada kesehatan bayi.
Namun perlu kiranya ibu hamil meminimalisir risiko dari tekanan darah rendah tersebut.
Untuk itu, jika dirasa mengalami gejala yang disebutkankan diatas segera lakukan konsultasi dengan dokter.(*)
Source | : | Narayanahealth.org,Healthline |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar