Gejala ISK tersebut meliputi nyeri panggul, aliran urine yang lemah, susah buang air kecil, dan sering buang air kecil pada malam hari.
Baca Juga: Pentingnya Suplemen Vitamin E, Meningkatkan Imunitas di Masa Pandemi
* Masalah kesehatan terkait perubahan hormon
Sekitar satu tahun sebelum operasi, pasien akan diminta untuk menjalani terapi hormon.
Pria yang ingin menjalani operasi transgender menjadi perempuan perlu menempuh terapi estrogen dulu guna memunculkan ciri reproduksi feminin.
Begitu pula dengan perempuan yang ingin menjalani prosedur kelamin ini, akan menjalani terapi testosteron guna mendapatkan efek sebagai pria.
Nah, kedua hormon ini tidak luput dari efek samping.
Terapi estrogen bisa meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah pada paru-paru dan pembuluh darah di area kaki.
Kondisi ini tentu dapat memicu komplikasi saat operasi berlangsung.
Di sisi lain, terapi testosteron berisiko meningkatkan tekanan darah, penurunan respons tubuh terhadap insulin, dan perubahan abnormal pada jaringan lemak.
Perubahan ini berpeluang menimbulkan obesitas, hipertensi, serta diabetes di kemudian hari.
Baca Juga: Pentingnya Suplemen Vitamin E, Meningkatkan Imunitas di Masa Pandemi
Halinikah yang dialami oleh Dorce Gamalama, sebelum meninggal karena Covid-19 mengalami sakit diabetes?(*)
Source | : | Indozone-transeksual,UIN Maulana Malik Ibrahim-Transeksual |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar