Di antara lebih dari 400.000 urutan virus Covid-19 yang diunggah ke database virus terbesar dunia dalam sepekan terakhir, lebih dari 98 % adalah Omicron.
WHO mengatakan versi BA.2 dari Omicron tampaknya "terus meningkat" dan prevalensinya telah meningkat di Afrika Selatan, Denmark, Inggris dan negara-negara lain.
Pejabat kesehatan telah mencatat bahwa Omicron menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada varian Covid-19 sebelumnya di negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang tinggi.
Disebutkan pula tingkat rawat inap dan kematian tidak meningkat secara substansial, bahkan dengan penyebaran Omicron.
Direktur WHO Afrika, Dr Matshidiso Moeti, mengatakan pekan lalu ada "cahaya di ujung terowongan" untuk benua itu dan bahwa meskipun tingkat vaksinasi rendah.
Diketahui, saat ini Afrika sedang bertransisi dari fase pandemi akut Covid-19.
Namun apakah penurunan kasus Covid-19 di seluruh dunia ini menjadi tanda pandemi akan berakhir?
Baca Juga: Cara ke 3 Cegah Infeksi Covid-19, Menjaga Kebersihan Hidung dan Mulut dengan Berkumur
Dikutip Guardian, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus telah berulang kali mengatakan bahwa pandemi belum berakhir.
Tedross juga menekankan terlalu dini bagi negara-negara untuk berpikir bahwa akhir mungkin sudah dekat.
“Harapan kami, fase akut pandemi ini akan berakhir tahun ini, tentunya dengan satu syarat, vaksinasi 70 % (target tercapai) pada pertengahan tahun ini sekitar Juni, Juli,” katanya kepada wartawan di Afrika Selatan, pekan lalu, seperti dikutip Al Jazeera.
Karenanya penting bagi masyarakat tetap mewaspadai penularan Covid-19 semakin meluas.
Source | : | Who.int,Tribunnews.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar