GridHEALTH.id - Tanaman hias di rumah tidak hanya bisa membuat rumah asri dan cantik, tapi bisa lebih dari itu.
Sebab tanaman hias di rumah bisa memberikan manfaat kesehatan psikis dan fisik bagi anggota keluarga di rumah.
Menurut Prof., Dr. Sukardiman Apt., M.S. Direktur Pendidikan UNAIR, saat Webinar Brassicaceae (Battra Series Webinar Care About Decorative Plant) pada Sabtu (25/9/2021), menyampaikan tanaman hias dapat membantu meningkatkan kadar oksigen serta menghilangkan berbagai polutan dan racun di udara.
“Karena debu-debu bisa ditangkap melalui tanaman-tanaman. Sebab tanaman memiliki peran, yang istilahnya itu fitoremediasi, yaitu berfungsi menangkap polutan-polutan mengganggu di lingkungan sekitar tanpa perlu membuangnya di tempat lain,” ucapnya.
Lebih lanjut, Prof Sukardiman menyebutkan rekomendasi tanaman beserta manfaatnya bagi kesehatan.
1. Membantu bernafas
Anggrek, sukulen, dan bromeliad berfungsi menyerap karbondioksida dan melepaskan oksigen. “Sukulen cocok untuk hiasan di rumah, karena bisa menyimpan air di tanaman tersebut dalam jangka yang lam dan tanpa membutuhkan sinar matahari,” kata Prof Sukardiman.
2. Membantu mencegah penyakit
Boston fern atau pakis boston, cemara dan tanaman laba-laba berfungsi menambah kelembaban.
Baca Juga: Asal Muasal Infeksi Virus Corona Penyebab Covid-19 Sejak 1965, Serta Penyebarannya
Prof Sukardiman juga mengutip dari hasil penelitian Norwegia yang menyebutkan bahwa menempatkan tanaman di dalam ruangan bisa mengurangi timbulnya kulit kering, pilek, sakit tenggorokan, dan batuk kering.
“Sumber penyakit mulanya juga bisa datang dari pikiran. Nah, pakis boston ini bisa membantu kelembaban di lingkungan rumah, tanpa dipetik bisa memberikan manfaat kepada kita,” imbuh Direktur Pendidikan UNAIR itu.
3. Mengurangi kecemasan dan stres
Prof Sukardiman menilai tanaman yang cukup populer yaitu lidah mertua (Sansevieria) atau laba-laba (Chlorophytum comosum) bisa mengurangi kecemasan dan stress.
Tanaman ini berasal dari negara Afrika Timur, Arab, India Timur, Asia Selatan dan Pakistan.
Secara geografis umumnya tumbuh di daerah tropis kering dan cocok di budidayakan di Indonesia dengan iklim yang panas, atau tepatnya dapat tumbuh mulai dari dataran rendah sampai ±300 m di atas permukaan laut.
Keunikan sansevieria terletak pada keindahan bentuk fisiologis tanaman yang sensual dan khas menyebabkan para pencinta tanaman hias menyukai kehadirannya, bahkan sekarang menjadi tren tanaman favorit di kalangan pencintanya.
Ciri keunikan sansevieria, melansir p3ejawa.menlhk.go.id (1/9/2021), pada warnawarni tampilan daun, mulai dari hijau tua, hijau muda, hijau abu-abu, perak, kombinasi putih kuning dan hijau-kuning, disertai model tampilan daun yang cantik dengan model panjang dan pendek seperti bentuk tongkat, pedang, bulat runcing, dan lain-lain.
Keunikan lain dari tanaman ini juga terletak pada ketahanan tumbuh pada media tanam yang tidak membutuhkan perlakuan khusus, misalnya dapat tumbuh dengan media yang tingkat kesuburannya kurang, serta tahan dengan media kering, dan hidup di banyak kondisi suhu udara (di dalam maupun luar ruangan), baik dengan pencahayaan maupun tanpa pencahayaan.
Baca Juga: Redakan Demam dengan Konsumsi Beberapa Buah Ini, Salah Satunya Mangga
Tanaman ini dijuluki tanaman sukulen, karena memiliki daun yang banyak mengandung air untuk bertahan hidup.
Manfaat Sansevieria Bagi Kesehatan
Selain keunikannya, sansevieria mempunyai manfaat lain di samping keindahannya, yaitu mempunyai kemampuan enyerap gas polutan (gas udara yang berbahaya).
Dua manfaat tersebut saling terkait baik dalam bentuk keindahan (estetika), dan kesehatan yang diwujudkan dengan cara menanam tanaman sansevieria di dalam ruangan (indoor).
Jika tanaman diletakkan di dalam rumah atau ruang kantor, akan berfungsi sebagai penyaring kotoran, bau atau gas polutan yang ada dalam ruangan dan menjadikan udara bersih, sehingga sangat baik untuk kesehatan.
Tanaman ini juga berfungsi sebagai keindahan ruangan yang menjadikan suasana ruangan terasa segar dan nyaman.
Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh NASA (National Aeronautics and Space Administration) Amerika Serikat dan dirilis tahun 1999, menunjukkan bahwa sansevieria mampu menyerap lebih dari 107 unsur polutan berbahaya yang ada di udara.
Menurut NASA polusi udara menyebabkan penyakit yang dikenal dengan nama sick building syndrome, yaitu suatu keadaan akut dari polusi udara yang terdapat dalam ruangan (indoor) yang terjadi dalam lingkungan rumah atau perkantoran dalam kondisi tertutup atau minim ventilasi.
Kondisi tersebut menyebabkan mata dan hidung panas seperti terbakar, tenggorokan panas dan kering, kelelahan kronis, menurunkan kemampuan konsentrasi, gemetar, mual, otot kram, kulit kasar dan kering, sakit kepala, hati berdebar, batuk, pilek, dan napas tersengal.
Baca Juga: Ragam Pengobatan Penyakit Infeksi yang Disesuaikan dengan Penyebabnya
Penyerapan gas polutan oleh tanaman sansevieria mempunyai kemampuan memberikan kesegaran udara pada ruangan yang terkena polusi gas beracun seperti karbon monoksida (CO), yang dikeluarkan oleh asap rokok.
Keistimewaan lain sansevieria adalah mampu menyerap bahan-bahan beracun, seperti karbon dioksida (CO2), benzene, formaldehyde, dan trichloroethylene.
Di Jepang tanaman ini dimanfaatkan masyarakat untuk menghilangkan bau dari perabotan rumah tangga.
Masyarakat Korea juga memanfaatkan tanaman ini sebagai penghalau polusi hingga radiasi.
Sedangkan di Thailand, ekstrak sansevieria dikembangkan untuk menjadi obat kanker. Bahkan sansevieria juga menjadi obyek penelitian Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) untuk penyaring dan pembersih udara di stasiun angkasa luar.
NASA merekomendasikan untuk menempatkan sekitar 15-18 tanaman dalam wadah berdiameter 6–8 inch di setiap 1.800 kaki persegi ruangan atau rumah. (*)
Source | : | News.unair.ac.id-tanaman hias,Menlhk.go.id-tanaman hias |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar