GridHEALTH.id – Varian Omicron saat ini masih mendominasi kasus Covid-19 di dunia, termasuk Indonesia.
Berdasarkan data yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan, pada Kamis (03/03/2022), tercatat terdapat penambahan sebanyak 37.259 kasus Covid-19.
Penambahan juga terjadi pada jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Diketahui ada sekitar 232 orang.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan kasus kematian di rumah sakit mencapai sekitar 250 orang per harinya. Angka tersebut masih di bawah kematian akibat varian Delta.
“Kami sampaikan sekali lagi, yang paling banyak meninggal adalah orang yang belum divaksinasi atau belum vaksiansi lengkap, juga orang yang komorbid,” jelasnya, dikutip dari Keterangan Pers Terkait Hasil Ratas PPKM, Minggu (27/02/2022).
Walaupun varian Omicron disebut menimbulkan gejala yang lebih ringan, tapi para ahli memberikan peringatan untuk tidak menyepelekannya.
Mereka bahkan menyebut varian terbaru Covid-19 ini sebagai pembunuh senyap atau silent killer.
Dilansir dari Hindustan Times, Jumat (04/03/2022), penyitas Covid-19 varian Omicron akan merasakan gejala infeksi yang bisa bertahan selama beberapa minggu.
“Alasan gejala Omicron yang berkepanjangan termasuk respon peradangan yang terus-menerus pada beberapa pasien dan pada pasien lain proses autoimun yang dipicu oleh Coronavirus yang menumpuk setelah pemulihan dari Covid-19,” kata dr Ashutosh Shukla, Direktur Senior – Penyakit Dalam & Penasihat Medis di Rumah Sakit Max, Gurgaon, India.
Baca Juga: Virus Covid-19 Diteliti, Ternyata Mereka Bermutasi Dua Kali Dalam Sebulan
“Setiap orang mempunyai respon imun yang bervariasi, maka kemungkinan mendapatkan gejala yang berkepanjangan setelah Covid-19 berbeda setiap orang. Pasca sembuh dari Covid-19, sekitar 50-60% pasien mengalami gejala yang menetap selama 3 minggu atau lebih,” sambungnya.
Berikut adalah gejala pasca sembuh dari Covid-19 varian Omicron.
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar